Gaji Warga China Bakal Dipotong Jika Tak Menginstal Aplikasi Pemikiran Xi Jinping.

Warga China juga terancam tidak gajian atau siswa akan diejek jika bernilai rendah karena tidak menginstal aplikasi pemikiran Presiden Xi Jinping

Editor:
TRIBUN/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo berbincang dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) saat melakukan Historical Walk di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, dalam peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia-Afrika, Jumat (24/4/2015). (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNJAMBI.COM -  Gaji warga China terancam dipotong  jika tak mengunduh aplikasi yang berisi perjalanan Xi Jinping.

Gaji warga China terancam dipotong atau siswa akan diejek jika bernilai rendah karena tidak menginstal aplikasi  pemikiran Presiden Xi Jinping.

Kini warga China harus mengunduh aplikasi pemikiran Presiden Xi Jinping yang wajib digunakan Warga China itu adalah Xuexi Qiangguo atau Studi Sebuah Negara Besar.

Pemerintah China dilaporkan memerintahkan jutaan warganya untuk mengunduh aplikasi berisi pemikiran Presiden Xi Jinping.

Puluhan juta orang telah menggunakan aplikasi bernama "Studi Sebuah Negara Besar" (Xuexi Qiangguo), dilaporkan The IndependentSenin (8/4/2019).

Aplikasi Xuexi Qianggguo itu berisi video tentang kunjungan Xi ke luar negeri, serta diharuskan menjawab kuis mengenai kebijakan ekonomi sang presiden.

Aplikasi yang bisa bernama "Studi tentang Xi (Xuexi)" itu dikembangkan raksasa teknologi China Alibaba, dan diluncurkan awal tahun ini.

Sejak kemunculannya, Xuexi dikabarkan menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dengan 100 juta pengguna, mengalahkan WeChat maupun TikTok.

Kritik pun berkembang bahwa popularitas Xuexi bisa terdongkrak karena tekanan dariPartai Komunis China yang bakal menghukum warga jika tak mengunduh.

Ribuan pejabat partai komunis seantero China telah diperintahkan agar memastikan seluruh pengguna ponsel telah menggunakan aplikasi tersebut.

Baca: Pisau Tembus Pintu, Kronologi Rumah Nenek Yuda Husnah (68) Dirusak Puluhan Anggota Brimob

Baca: Tergoda Kenalan di Facebook, Remaja 14 Tahun Diperkosa 4 Pria, Sepeda Motor ABG Itu Juga Dirampas

Baca: Manuver SBY Sebut Kampanye Prabowo-Sandiaga Tidak Lazim, Pengamat : Sebagai Tanda Main Dua Kaki

Baca: Surat SBY untuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Tulis Jangan bermain api, terbakar nanti

Baca: Siswi SMP Kecanduan Hubungan Intim, Simak Bahaya dan Cara Mengobatinya dari Sisi Psikologi

Banyak perusahaan memaksa pegawainya untuk menyertakan potongan gambar artikel apa yang mereka baca setiap hari untuk mengetahui sesering apa mereka memakainya.

Gaji si pegawai bakal dipotong jika diketahui mereka tidak sering menggunakan aplikasi. Sementara siswa bakal diejek jika nilai kuisnya rendah.

"Ini adalah contoh bagus propaganda di era Xi yang menyasar pengguna internet," ujar pakar Manya Koetse kepada AFP Februari lalu.

Aplikasi tersebut sering dibandingkan dengan "Buku Merah Kecil" milik Mao Zedong yang sempat populer pada saat Revolusi Budaya 1960-1970 silam.

"Dia menggunakan media daring untuk memperkuat kesetiaan kepadanya," kata analis politik Wu Qiang saat dikonfirmasi New York Times.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved