Siswi SMP Kecanduan Hubungan Intim, Simak Bahaya dan Cara Mengobatinya dari Sisi Psikologi
Seorang siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) kencanduan hubungan intim dan Menjadi Perbincangan di masyarakat setempat.
TRIBUNJAMBI.COM- Seorang siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) kencanduan hubungan intim.
Kisah siswi SMP kecanduan hubungan intim dengan sejumlah pria mendadak viral dan menjadi pembicaraan di media sosial.
Peristiwa siswi SMP kecanduan hubungan intim merupakan masalah serius perlu dicarikan jalan keluarnya.
Simak tips dan cara mengatasi kencanduan hubungan intim bagi pria maupun wanita.
Dilansir dari mstar.com.my, kasus siswi SMP kecanduan hubungan intim ini terjadi di Malaysia ini terkuak setelah ada laporan dari teman si anak tersebut kepada pihak sekolah.
Dari hasil pemeriksaan guru Konseling diketahui kalau siswi tersebut sudah melakukan hubungan intim dengan beberapa pria di dua sekolah menengah.
Siswi SMP tersebut bahkan mengaku telah berhubungan intim sejak kelas 1 dengan beberapa pria di berbagai lokasi termasuk di kelas, di bawah tangga, rumah telantar, dan juga rumah mereka.
Siswi SMP itu juga mengakui hal itu terjadi atas persetujuan dua pihak, tapi dia tidak pernah meminta uang setelah berhubungan intim.
Selain teman sekolah laki-laki yang sama, siswi SMP tersebut mengaku pernah tidur dengan beberapa siswa laki-laki dari dua sekolah menengah dan pria lainnya
Kepala Investigasi Kriminal Melaka Malaysia, Asisten Komisaris Kamaluddin Kassim
mengatakan bahwa para siswa dipindahkan ke sekolah lain di Ayer Keroh karena masalah disiplin.
"Segera setelah kami memiliki informasi rinci tentang aktivitas seksual siswa, guru tersebut telah membawa siswa tersebut untuk mengajukan laporan polisi," katanya.
Polisi telah menahan 11 siswa sekolah berusia antara 13 dan 16 dari tiga sekolah menengah atas dan dua tersangka berusia 21 tahun.
Semua tersangka akan diselidiki berdasarkan Bagian 376 (1) dan Bagian 377B KUHP untuk memperkosa dan melakukan hubungan intim di luar pernikahan.
"Siswa perempuan tersebut dikirim ke Rumah Sakit Malaka untuk menjalani tes kesehatan dan kemudian merekomendasikannya melalui evaluasi kejiwaan."