Siswi SMP Kecanduan Hubungan Intim, Simak Bahaya dan Cara Mengobatinya dari Sisi Psikologi
Seorang siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) kencanduan hubungan intim dan Menjadi Perbincangan di masyarakat setempat.
Akibatnya, hal ini membuatnya terus ingin melakukan hubungan intim meski mungkin baru saja melakukannya.
Kondisi ini nantinya akan sangat sulit dipahami oleh pasangan normalnya.
Hal ini tak jarang membuat ia mengabaikan pasangannya dan lebih mementingkan kesenangannya.
Jika sudah begini, tentu sangat sulit untuk membina hubungan yang sehat dan normal layaknya pasangan lain.
6. Terjerat masalah hukum
Dorongan berhubungan intim yang tak terkendali bisa membuat seseorang terjerat dalam kasus hukum.
Pemerkosaan, pelecehan seksual, hingga mengintip orang lain dengan memasang cctv di kamar mandi umum bisa menjadi aktivitas liar akibat kecanduan tersebut.
Hal-hal seperti inilah yang kemudian membuat efek menjadi pecandu yang sangat berbahaya.
Jika seseorang menderita kecanduanberhubungan intim, ia memerlukan konseling di bidang kecanduan.
Baca: Guru Beladiri di Lampung Tega Paksa Siswi SD Berhubungan Intim, Korban Pendarahan dan Diopname
Baca: Hasil Survei Puskaptis Sebut Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Unggul Dibandingkan Jokowi-Maruf
Baca: Jadwal Liga Champion 2019, 10-11 April 2019, Mu vs Barca dan Ajax vs Juve, Liverpool vs FC Porto
Baca: (VIDEO) Terdengar Suara Seperti Pesawat Jatuh, Tiba-tiba Kafe di Jalan Ringroad Runtuh Rata Tanah
Baca: Rumah Nenek Yuda Husnah Diobrak-abrik Puluhan Anggota Brimob, Komandan Akhirnya Minta Maaf
Baca: Rahasia di Kopassus, Sersan Badri Menyamar hingga Diminta Sembunyikan Istri Panglima Musuh
Kecanduan ini merupakan satu situasi jelas di mana seseorang butuh bantuan terapis,
komunitas untuk berbagi, dan bahkan buku motivasi untuk sembuh.
Pada akhirnya, tidak ada orang lain yang bisa membuat pecandu sembuh, tapi hanya dirinya
sendirilah yang bisa mendorong dan bertindak untuk sembuh.
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk orang yang kecanduan berhubungan intim, antara lain seperti berikut ini:
1. Terapi individu
Anda harus meluangkan waktu sekitar 30-60 menit dengan terapis kesehatan mental.
Di sini, Anda dan terapis akan fokus pada perilaku seksual Anda yang kompulsif serta gangguan yang terjadi bersamaan.
2. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)
Terapi CBT ini akan mengedepankan pada gagasan yang menyimpulkan bahwa perilaku,
emosi,serta pikiran Anda saling terkait dan bekerja untuk mengubah pikiran negatif menjadi pemikiran positif.
3. Terapi psikodinamik
Terapi ini, mengaitkan adanya kenangan dan konflik yang tidak disadari mempengaruhi perilaku kecanduan Anda.
Terapi psikodinamik ini akan mengungkap pengaruh awal masa kanak-kanak tentang
kebiasaan saat ini atau faktor sekarang yang memicu hal terhadap kecanduan berhubungan intim saat ini
4. Dialectical-Behavioral Therapy (DBT)
Terapi ini, pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu kelompok melatih keterampilan, perawatan individual, pembinaan DBT, dan konsultasi.
Keempat tahapan ini dirancang untuk mengajarkan empat keterampilan: kewaspadaan, toleransi bahaya, efektivitas interpersonal, dan mengatur emosi pecandu.
5. Terapi kelompok
Terapi kelompok ini akan dipimpin oleh terapis profesional.
Terapi kelompok dirancang untuk menggantikan perilaku negatif dan merugikan dengan perilaku pro-sosial yang positif.
Praktik terapi ini juga memberi para pecandu keyakinan, bahwa dia tidak sendiri dan bisa saling mendukung satu sama lain untuk sembuh.
Artikel ini telah tayang di Bangkapos dengan judul http://bangka.tribunnews.com/amp/2019/04/05/kronologi-cewek-smp-ketagihan-berhubungan-intim-kakak-kelas-sekolah-lain-pun-jadi-sasaran?page=all