Kisah Militer RI
Soekarno Telepon Sosok Muda Pendiri Kopassus Ini, Ujung-ujungnya Tamparan Keras di Pipi Soeharto
Soekarno Telepon Sosok Muda Pendiri Kopassus Ini, Ujung-ujungnya Tamparan Keras di Pipi Soeharto
Presiden Soeharto merupakan sosok yang sangat disegani ketika ia menjabat sebagai Presiden RI kedua. Namun siapa sangka, ada sosok yang berani menamparnya, semua karena Soekarno
TRIBUNJAMBI.COM - Besar dilingkungan militer, Soeharto menjadi sosok pria yang cukup tegas dan tangguh hingga ia dipilih menjadi Presiden RI selama 32 tahun.
Kisah mengenai Soeharto sungguh menarik untuk diulas, mulai dia menjadi prajurit TNI, besar menjadi Komandan Kostrad hingga menduduki kursi presiden.
Namun dari sejarah, siapa yang menyangka bahwa Soeharto pernah malu dan ditampar keras pipinya oleh seorang prajurit yang mendirikan Kopassus.
Nama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang merupakan pasukan elit Indonesia sudah banyak menelurkan kisah membanggakan.
Kopassus sendiri merupakan kesatuan elit dalam jajaran militer Indonesia.
Sejarah pendirian Kopassus juga diwarnai dengan berbagai dinamika negeri ini.
Awalnya pada bulan Juli 1950 timbul pemberontakan di Maluku yang dilakukan oleh simpatisan Republik Maluku Selatan (RMS).
Baca Juga:
Motif Pria Asal Muarojambi Tusuk Imam Masjid, Ternyata Gara-gara Ini
Pembunuh Imam Masjid di Kasang Kumpeh, Sempat Peluk Korban, Sebelum Mencoba Membacok Istri Korban
Sebulan Menikah, Syahrini Harus Menyesuaikan Diri Kebiasaan Reino Barack Ini Tiap Pagi
Tak Ada Kampanye Akbar yang Datangkan Jurkam Nasional di Sarolangun, Polres Tetap Siapkan Pengamanan
Mengetahui hal itu kemudian pihak pemerintah mengirim bala tentara untuk menumpas pemberontakan tersebut.
Bala tentara Indonesia tersebut dipimpin oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel Alex Evert Kawilarang (A.E Kawilarang).
Sedangkan komandan operasi lapangan dipegang oleh Letkol Slamet Riyadi.
Operasi penumpasan RMS ini berhasil dilaksanakan.

Akan tetapi banyak serdadu Indonesia yang tewas dalam pertempuran tersebut.
Gara-gara inilah Letkol Slamet Riyadi berinisiatif membentuk sebuah kesatuan khusus terdiri dari kelompok pasukan kecil yang bisa bergerak cepat dan efektif.
Malang tak dapat ditolak, sebelum cita-citanya membentuk kesatuan khusus tercapai, Letkol Slamet Riyadi keburu gugur dalam suatu pertempuran.
Kemudian cita-cita Letkol Slamet Riyadi diteruskan oleh A.E Kawilarang.