Kisah Militer RI

Soekarno Telepon Sosok Muda Pendiri Kopassus Ini, Ujung-ujungnya Tamparan Keras di Pipi Soeharto

Soekarno Telepon Sosok Muda Pendiri Kopassus Ini, Ujung-ujungnya Tamparan Keras di Pipi Soeharto

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966. | kompas.com 

Namun Kawilarang juga bingung untuk merumuskan apa dan bagaimana kesatuan khusus itu dibentuk.

Baca Juga:

Peringati Isra Miraj 1440 H, Ini Pesan Wabup Amir Sakib Pada Ratusan Jamaah

Fans Heboh Grup Chatroom Video S3ks Jung Joon Young dan Seungri, SM Entertainment Turun Tangan

VIDEO: Tak Kunjung Pulang saat Mencari Ikan, Masdar Ditemukan Tewas di Perairan Mendahara

Link Live Streaming MNCTV Ceres Negros vs Persija Jakarta, Piala AFC 2019 Sore Ini, Misi Curi Poin

BIKIN Kaget yang Melihat, Segini Tarif Layanan Spesial PSK Kelas Dunia: Jasanya Dipakai Pesohor

Untungnya ia bertemu dengan seorang mantan Kapten 'Kompeni' KNIL Belanda, Rokus Bernardus Visser.

Visser juga pernah mengenyam pendidikan pasukan khusus Belanda, yakni Korps Speciale Troopen (KST).

Singkat cerita maka pada tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III (cikal bakal Kopassus) yang diinisiasi oleh Visser dan A.E Kawilarang.

Empat tahun tepatnya pada September 1956 hingga Maret 1958, Kawilarang menjabat sebagai atase militer Indonesia untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC.

Ketika pemberontakan PRRI/Permesta meletus, Kawilarang segera minta berhenti dari jabatannya sebagai atase militer lalu ia juga minta pensiun.

Kawilarang kemudian kembali ke tanah air dan langsung pergi ke Sulawesi Utara, bergabung dengan PRRI.

Alex Evert Kawilarang
Alex Evert Kawilarang (grid)

Ia kemudian diangkat menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Permestapada tahun 1960-1961 untuk menghadapi angkatan perang Indonesia.

Namun akhirnya PRRI/Permesta dapat ditumpas.

Kawilarang juga kena cekuk oleh tentara Indonesia.

Melalui Keppres 322/1961, Presiden Soekarno kemudian memberikan amnesti dan abolisi kepada Kawilarang.

Nama baik Kawilarang pun dipulihkan akan tetapi pangkatnya diturunkan dalam dinas TNI menjadi kolonel purnawirawan.

Beliau kemudian meninggal pada tanggal 6 Juni 2000 di Jakarta.

Baca Juga:

7 Hasil Survei Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi, Lihat Beda Selisihnya

Video Mesum Mahasiswi Aceh Viral di FB, IG dan WhatsApp, Disebar Pacar yang Tak Terima Diputus

LIDA 2019 - Live Streaming Konser Pop Up Dangdut Sore Ini, Bagaimana Aksi Ebi, Wakil dari Jambi

Mendadak Akun IG Nurhadi-Aldo (Dildo) Pamit, Akhirnya Terungkap Sosok Asli Nurhadi

Tempeleng Soeharto

Pria kelahiran Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 ini pernah menempeleng Presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Penempelengan tersebut terjadi ketika Kawilarang menjabat sebagai Panglima selaku atasan dari Letkol, Soeharto.

Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved