VIDEO: Operasi Penutupan Ilegal Drilling di Pompa Air Dihentikan, Ini Penyebabnya

Diakuinya, memang tadi ada salah satu ormas yang turut menghalangi aksi penertiban tadi dengan alasan tanah tersebut memiliki sertifikat resmi.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Abdullah Usman 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Diduga operator mendapatkan intimidasi pihak tertentu penertiban kolam penampungan minyak mentah ilegal drilling terpaksa dihentikan sementara, hingga Pertamina mendapatkan operator baru tersebut.

Pantauan Tribunjambi.com di lapangan hingga pukul 13.15 kelanjutan penertiban kolam penampungan minyak mentah ilegal drilling di kawasan Desa Pompa Air, Kecamatan Bajung, Tim kembali akan melanjutkan besok setelah Pertamina mendapatkan operator baru. 

Baca: Pelayanan Belum Maksimal, Lurah Nipah Panjang II Berharap Ada Rehab Kantor Tahun Ini

Baca: UPDATE Vanessa Angel Setelah Pingsan Begini Kondisinya Sekarang, Minta Penangguhan Penahanan

Baca: VIDEO: Fasilitas Ilegal Drilling di Batanghari, dari Warung Nasi Hingga Jasa Pembuatan Ring Pompa

"Pasca operator alat berat tadi enggan melanjutkan karena diduga mendapatkan intimidasi, akhirnya untuk sementara kegiatan tadi distop dan dilanjutkan besok setelah pihak Pertamina mendapatkan operator baru," ujar Kasat Intel Akp Tri Cahyono Kepada Tribunjambi.com.

Lebih lanjut dikatakannya, tidak tahu pasti penyebab operator tersebut enggan melanjutkan pengurukan kolam penampungan minyak tersebut. Operator tersebut ketakutan sendiri dan merasa ada yang mengintimidasi pekerjaannya. 

"Kita tadi sudah katakan kepada pihak operator tadi bahwa kita siap mengamankan, namun pihak operator tetap tidak mau melanjutkan. Sekarang kita menunggu keputusan dari pihak Pertamina untuk mecari operator lain," jelasnya.

Baca: VIDEO: Fasilitas Ilegal Drilling di Batanghari, dari Warung Nasi Hingga Jasa Pembuatan Ring Pompa

Baca: Partai Hidup Mati Persib Bandung vs Persiwa Wamena di Piala Indonesia, Siapa Lagi yang Dimainkan?

Baca: UPDATE Banjir di Kota Manado, Genangan Air Mencapai Atap Rumah Warga, Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Diakuinya, memang tadi ada salah satu ormas yang turut menghalangi aksi penertiban tadi dengan alasan tanah tersebut memiliki sertifikat resmi.

Ditengarai satu dari rombongan ormas tersebut yang melakukan intimidasi namun pihaknya tidak dapat memastikan karena operator tadi tidak mau menyebutkan siapa yang melakukan tekanan kepadanya.

Dari koordinasi terakhir, pihak Pertamina masih menunggu instruksi Pertamina pusat. Yang jelas pihanya bersama pemerintah daerah siap melakukan pengamanan untuk penertiban selanjutnya yang dijadwalkan selama tiga hari tersebut. 

Baca: Puluhan Kali Lakukan Pemerasan, Dua Tersangka Akhirnya Dibekuk Polisi, Begini Modus Pelaku Beraksi

Baca: Tarif yang Dipasang Mucikari Pr*stitusi Online Honorer Dinas PU Kalbar, Mahasiswi Ini Nggak Tahan

Baca: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Banjir, Ini Daftar 15 Gunung yang Ada di Sana


Dalam melakukan pengaman, pihaknya mengerahkan puluhan personil baik dari sabara, intel, buser polres dan melibatkan Polsek Bajubang.

Sementara itu pihak Pertamina saat dikonfirmasi Tribunjambi.com belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut perihal penertiban yang berada di kawasan wilayah kerja Pertamian WKP tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved