Nama Egianus Kogoya Tak Setenar Aksinya, Sosok Berpengaruh di Bumi Cendrawasih ini pun Tak Kenal
Nama Egianus Kogoya Tak Setenar Aksinya, Sosok Berpengaruh di Bumi Cendrawasih ini pun Tak Kenal
Nama Egianus Kogoya Tak Setenar Aksinya, Sosok Berpengaruh di Bumi Cendrawasih ini pun Tak Kenal
TRIBUNJAMBI.COM - Sepak terjang Pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Egianus Kogoya, cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.
Bahkan dalam beberapa pekan terakhir ini, pencarian namanya di mesin Google mencapai angka sekitar 1.340.000 hasil ditemukan.
Tetapi bagi sosok yang sangat dikenal satu ini di 'Bumi Cendrawasih'. Nama Egianus Kogoya tidak terlalu familiar bagi telinga orang terpandang satu ini.
Ya dia adalah Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, sudah malang-melintang di Papua selama 14 tahun.
Baca Juga:
Inilah Sosok PU Panglima Tinggi KKB yang Sadis, Pangkatnya Lebih Tinggi dari Egianus Kogeya
Orang Berpengaruh di Papua Ini Sebut Egianus Kogeya Tak Dikenal, Ungkap Tujuan Sebenarnya Aksi KKB
Ternyata Senjata KKB Papua Penuhi Standar NATO, Inilah 4 Jenis & Spesifikasi Perangkat Perang TPNPB
Dia berdinas di Bumi Cendrawasih dan pernah menjabat sebagai Kapolda Papua, Kapolda Papua Barat, Wakapolda Papua, Direktur Reserse dan Kapolres Mimika.
Putra asli Fakfak, umur 55 tahun itu sangat paham seluk-beluk setempat, termasuk mengenai kelompok bersenjata yang dia sebut sebagai kelompok pemuda 'free man' penembak mati 16 orang pekerja PT Istaka Karya, di Habema-Mugi, Kabupaten Nduga, 1 Desember lalu.

Berikut ini wawancara eksklusif wartawan Tribun Network, Amroyono Prakoso dan Domu D Ambarita dengan Paulus Waterpauw, juga mantan Kapolda Sumatera Utara, yang saat ini bertugas di Mabes Polri.
Wawancara berlangsung santai sambil santap siang di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (17/12) siang.
Baca Juga:
KPK Bongkar Dugaan Proyek Fiktif, Dua Pegawai Waskita Diduga Kantongi Uang Korupsi Rp 186 miliar
Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris Untuk Status FB, IG, atau WA
Ditanya Soal Keberadaan Bilik Bercinta di Lapas Sukamiskin, Ini Kata Setya Novanto
Tribun: Soal insiden di Nduga, pada 1 Desember lalu, menurut informasi, penyerangan dilakukan kelompok Egianus Kogoya. Apakah selama bertugas di Papua, anda mengenal nama Egianus Kogoya?
Paulus: Tidak. Saya baru tahu nama itu. Dia mungkin orang baru, ya. Saya belum pernah dengar nama itu sebelumnya. Nama pimpinan yang terkenal sekali sampai sekarang itu adalah Goliath Tabuni. Dulu ada Kelik Kwalik (seorang pemimpin separatis senior dan komandan dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelik meninggal di Timika, 16 Desember 2009, Red). Kalau Egianus itu, saya tidak mengetahui.

Tribun: Apakah anda, yang selama 14 tahun bertugas di Papua, mengetahui kelompok ini dan siapa saja anggotanya?
Paulus: Setahu saya sebenarnya, anggota KKB ini berisi anak-anak muda. Saya bilangnya mereka ini "Free Man". Manusia yang bebas. Mereka ini yang sudah nyaman dengan posisinya. Mendapatkan apa yang mereka mau dengan cara memaksa, mengancam bahkan menghilangkan nyawa. Lebih mudah, karena mereka punya senjata kan?
Baca Juga:
Aquagirl yang Menyelamatkan Nelayan NTT, Obrolan Bersama Menteri Susi Pudjiastuti
Catatan Prestasi Jenderal TNI Andika Perkasa, Sehingga Terpilih Jadi KSAD, Melangkahi Senior
CPNS Lolos SKB 2018 Bisa Gugur di Pemberkasan, Ini Ketentuannya Dari BKN
Tribun: Sebenarnya, apakah masih ada kelompok OPM yang ini merdeka. Ataukah betul, OPM sudah tidak ada setelah Kelik Kwalik meninggal?
Paulus: Secara ideologi, saya pikir tidak ada lagi kelompok yang ingin Papua Merdeka. Sedangkan KKB ini diisi anak-anak muda yang ingin berkuasa di tanah Papua. Mereka yang hidupnya bebas dan bergantung pada kehidupan yang seperti itu. Berdasarkan foto-foto yang tersebar, kelompok bersenjata ini punya banyak senjata, termasuk yang sudah modern.