AJI Kota Jambi, Gelar Halfday Basic Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene

Dalam kesempatan ini, Afwan menyebutkan banyak dari masyarakat pengguna media sosial di Indonesia yang terjebak dengan informasi Hoax.

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/dedi nurdin
AJI Kota Jambi, Gelar Halfday Basic Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene, Jumat (14/12/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy Nurdin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Jambi bekerjasama dengan Google News Initiative dan Internews Halfday Basic Workshop "Hoax Busting and Digital Hygiene" Jumat(14/12/2018).

Kegiatan ini diikuti sekitar 50 mahasiwa UIN STS Jambi, yang berlangsung di aula gedung Dekanat Fakultas Dakwah, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kegiatan ini di isi oleh dua trainer tersertifikasi Google, Afwan Purwanto dan Siti Masnidar.

Dalam kesempatan ini, Afwan menyebutkan banyak dari masyarakat pengguna media sosial di Indonesia yang terjebak dengan informasi Hoax.

Halfday Basic Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene, yang digelar AJI Kota Jambi
Halfday Basic Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene, yang digelar AJI Kota Jambi (tribunjambi/dedi nurdin)

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (AP JII) lebih dari separuh populasi di Indoensia atau 143,26 juta jiwa (54,68 %) dari total populasi 262 juta jiwa terhubung dengan internet. Bahkan dari tahun ke tahun pengguna aktif mengalami peningkatan.

Indonesia saat ini bahkan berada di urutan kelima pengguna internet terbanyak setelah China, India, United States dan Brazil. 89,35 persen menggunakan jasa aplikasi chatting. Dan, terbesar kedua adalah pengguna media sosial.

Tingkat kerawanan terpapar informasi Hoax ini juga disebabkan lemahnya budaya literasi dari masyarakat pengguna internet.

Baca: Beredar Kabar Jaringan Telkomsel Putus, Ternyata Bukan Hoax, Ini Fakta dan Penjelasan Telkomsel

Baca: 10 Tahun Terakhir, 700 Gajah Mati di Sumatera

"Penetrasi internet yang tinggi tidak di imbangi dengan kemampuan bersikap kritis terhadap informasi yang beredar," ujar Afwan menyampaikan materi dihadapan mahasiswa.

Dari penelitan UNESCO di tahun 2012 minat baca sebagai upaya literasi di Indoensia mash sangat rendah. Yakni hanya 0,001 persen dari total jumlah penduduk di indoensia.

Di tahun 2014 penelitian UNESCO juga menyebutkan anak-anak di Indoensia hanya membaca 27 halaman buku dalam satu tahun.

"Ini tujuan kegiatan kita, mengenal jenis Dis-Misinformasi, memahami cara menyikapinya dan melakukan verifikasi sendiri," ujarnya.

Dalam pembukaan Halfday Basic Workshop, Ketua AJI Kota Jambi Ramon EPU mengatakan, Selama ini persoalan Hoax menjadi masalah sebagai pengguna media sosial yang menimbulkan keresahan.

"Tanpa kita sadari bahwa mugkin kita bagian dari penyebar hoax. Makanya dalam kegiatan ini akan di sampaikan yang mana disinformasi atau misinformasi," katanya.

Ia berharap agar pengguna internet di Jambi bisa lebih cerdas memanfaatkan kemajuan teknologi dan tak mudah terjebak dengan informasi Hoax.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa tau yang mana berita hoax dan salah sehingga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua," ujarnya.

Baca: Ilmu Tersembunyi Pasukan Khusus TNI, Bak Supermen, Kekuatan Super itu Bisa Digunakan Sewaktu-waktu

Baca: Bidan Puskesmas di Sungaipenuh, Jadi Korban Longsor di Sitinjau Laut, Padang

Baca: Turun dari Pesawat Pria Ini Dijemput Polisi, dari Dalam Sepatunya Ada Benda Berbahaya Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved