Buktikan Keaslian Cerita, Kopassus Nekat Masuk Lembah X yang Santer Diisi Suku Pemakan Manusia
Buktikan Keaslian Cerita, Kopassus Nekat Masuk Lembah yang Santer Diisi Suku Pemakan Manusia
Buktikan Keaslian Cerita, Kopassus Nekat Masuk Lembah yang Santer Diisi Suku Pemakan Manusia
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah kisah nyata keberanian Komando Pasukan Khusus (kopassus) bertemu suku 'pemakan manusia' benar adanya.
Kisah itu sangat melegenda, hingga membuat pasukan elit TNI AD ini disegani banyak pihak, khususnya tentara asing.
Rumor mengenai keberadaan suku pemakan manusia di 'Lembah X' pedalaman Irian Barat masih santer simpang siur.
Bahkan bagi Korps Baret Merah, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Baca Juga:
Cuma Diminta Menumpas KKB Saja, Pasukan Raider Kostrad Malah Pernah Hancurkan Pasukan Elit Inggris
Seramnya Belantara Papua, Prajurit Kopassus Nyaris Tak Selamat Jika Tak Ditolong Sosok Mistis Ini
Bingung Hadapi 3.000 Pemberontak Bersenjata, 30 Anggota Kopassus ini Pun Gunakan Ilmu Mistis Seram
Cerita yang berkembang saat itu, sebuah lembah di puncak Jayawijaya diisi oleh suku 'kanibal'.
Memang, rimba Papua yang masih perawan menyimpan misteri.
Untuk membuktikannya maka dilaksanakanlah sebuah misi penjelajahan dan kemanusiaan.
Maka pada 5 Mei 1969, dibentuk tim terdiri dari 7 anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD/Kopassus) ditambah 5 anggota Kodam XVII/Cenderawasih dan 3 warga asing dari televisi NBC.
Ikut pula 1 wartawan perang TVRI Hendro Subroto.
Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Pandjaitan sebagai Perwira Operasi.
Sasaran dari ekspedisi itu dinamai Lembah X yang berada di lereng utara pegunungan Jayawijaya.
Disebut Lembah X karena memang belum pernah terjamah dan tentunya liar.
Baca Juga:
Bernada Mengancam, Namun Pimpinan KKB Papua ini Punya Permintaan Konyol ke TNI dan Presiden Jokowi
Sempat Hebohkan Dunia Pakai Baju Kantong Kresek Bertuliskan Messi, Kini Nasib Bocah ini Terancam
Soal Nikah Muda, Ini Komentar Dokter, Mahasiswa hingga Pelajar
Sedangkan dari pantauan udara sebelumnya, di sekitar lembah ada sebuah desa yang dihuni oleh suku pedalaman yang belum diketahui kebiasaan maupun adat istiadatnya.
Mengingat hal itu, Pangdam Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap untuk hadapi situasi terburuk.
