Bernada Mengancam, Namun Pimpinan KKB Papua ini Punya Permintaan Konyol ke TNI dan Presiden Jokowi
Bernada Mengancam, Namun Pimpinan KKB Papua ini Punya Permintaan Konyol ke TNI dan Presiden Jokowi
Bernada Mengancam, Namun Pimpinan KKB Papua ini Punya Permintaan Konyol ke TNI dan Presiden Jokowi
TRIBUNJAMBI.COM - Tragedi berdarah yang menewaskan 31 pekerja jembatan di Nduga, Papua, menyita banyak perhatian.
Bahkan dari tragedi itu, Pemerintah Indonesia pun menerjunkan pasukan TNI elit Antigerilya Raider Kostrad.
Namun, sudah siap dengan peralatan tempur hingga taktik yang disiapkan TNI.
Tiba-tiba pimpinan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tersebut mengunggah status yang terbilang konyol.
Baca Juga:
Begini Penampakan KKB di Papua yang Sedang Jadi Target Buruan Pasukan Antigerilya Raider Kostrad TNI
Ngerinya Skill Pasukan Antigerilya Raider Kostrad yang Diminta Menumpas KKB di Papua ini, Mampu. . .
Proses Evakuasi 16 Jenazah Korban di Puncak Rabo Mencekam, KKB Tembaki Helikopter
Pimpinan KODAP III Ndugama Egianus Kogeya memposting di akun facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Dalam postingan tersebut, Egianus mengklaim jika dirinya bukan membunuh warga sipil pada tanggal 2 Desember 2018 di Nduga.
Melainkan pihaknya membunuh anggota TNI.
"Bukan warga sipil yang kami di tembak, tapi itu Anggora Militer murni TNI Dansipur (maksudnya mungkin Denzipur) dengan identitasnya lengkap dan 2 pistol sebagai barang bukti kami sita," kata Egianus.
Egianus menjelaskan jika pekerja satuan denzipur memang tak lagi berpakaian dinas TNI disertai senjata.
Mereka akhirnya jadi tukang bangunan jembatan di kali Jigi dan Aworak.
Kemudian tempat tinggalnya dinamakan dengan sandi 55.
Baca Juga:
Sempat Hebohkan Dunia Pakai Baju Kantong Kresek Bertuliskan Messi, Kini Nasib Bocah ini Terancam
Peduli dengan Lingkungan Kota Jambi, Jaya Indah Group Serahkan 100 Pohon Pucuk Merah
Beredar Akun FB Palsu Minta Transfer Pulsa, Walikota Fasha: Jangan Mudah Percaya
"Apa artinya 55? Mereka pekerja satuan Denzipur selalu pake kode 55. Ini hanya tentara Indonesia yang tau. Mereka itu TNI," kata Egianus seperti dikutip dari akun facebook TPNPB, Jumat (7/12).
Selanjutya Egianus mempertanyakan dan memohon pertanyaannya ini diteruskan kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI dan Polri mengenai persenjataan militer Indonesia.
Egianus menganggap jika TNI berlebihan dalam menghadapi pihaknya menggunakan peralatan canggih macam helikopter dan bom udara.
