KNKT Temukan Fakta Mesin Pesawat Lion JT610 Masih Hidup dan Berputar Tinggi saat Menabrak Air Laut

KNKT yang memang bertugas melakukan penyelidikan atas kecelakaan angkutan umum di Indonesia, termasuk jatuhnya Lion Air JT 610.

Editor: Suci Rahayu PK
Penyidik KNKT memeriksa mesin pesawat yang ditemukan dari lokasi jatuhnya Lion Air di Perairan Tanjung Karawang. (AP: Achmad Ibrahim) 

TRIBUNJAMBI.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) lalu.

KNKT yang memang bertugas melakukan penyelidikan atas kecelakaan angkutan umum di Indonesia, termasuk jatuhnya Lion Air JT 610.

Baca: Masalah Sensor AOA Diduga Memperburuk Kondisi Pesawat Lion Air K-LQP Hingga Alami Kecelakaan

Dalam jatuhnya Lion Air JT 610, KNKT bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mengungkap secara detail penyebab kecelakaan fatal ini.

Dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (7/11) dari jumlah barang, korban dan Flight Data Recorder (FDR) Lion Air JT 610 yang telah ditemukan oleh tim SAR, maka KNKT memulai penyelidikan.

Ditambah ditemukannya mesin turbin pesawat, maka KNKT berhasil mengungkap fakta baru mengenai jatuhnya Lion Air JT 610.

Sebelumnya masyarakat sempat berspekulasi jika pesawat meledak di udara dan tinggal puing-puingnya saja ketika mencapai laut.

KNKT dengan tegas menyanggah spekulasi itu.

Menurut KNKT, pesawat masih dalam keadaan utuh sebelum jatuh ke laut.

Bahkan mesin pesawat masih menyala sebelum jatuh.

Roda pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018). Operasi evakuasi pesawat Lion Air penerbangan JT 610 registrasi pesawat PK-LQP beserta penumpangnya yang hatch di perairan Tanjung Karawang akan diperpanjang hingga tiga hari ke depan.
Roda pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018). Operasi evakuasi pesawat Lion Air penerbangan JT 610 registrasi pesawat PK-LQP beserta penumpangnya yang hatch di perairan Tanjung Karawang akan diperpanjang hingga tiga hari ke depan. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono pada Senin (5/11).

Pernyataan ini dilontarkan KNKT setelah mendapat data dari investigasi mesin Lion Air yang ditemukan oleh Basarnas sebelumnya.

"Dilihat dari hasil temuan itu, mesin dalam keadaan hidup dan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," lanjutnya.

Lewat temuan ini, Soerjanto menegaskan jika Lion Air JT 610 sama sekali tak meledak di udara.

Namun pesawat hancur saat bertubrukkan dengan laut.

Baca: Ulang Tahun Haram, Benarkah? Begini Kajian Ustadz Abdul Somad

Baca: Beda Helm Pembalap MotoGP dengan Helm Pembalap F1, Kalian Tahu?

"Berbeda ya. Kalau meledak di atas, (sebelum menyentuh air), tentu serpihan pesawatnya luas. Tapi ini tidak. Jadi, pesawat ini jatuh dan hancur saat bersentuhan dengan air," tegas Soerjanto.

KNKT masih terus melakukan penyelidikan mengenai jatuhnya Lion Air JT 610.

Untuk mendapat informasi yang lebih detail, KNKT harus menganalisa data unduhan dari Black Box Lion Air JT 610.

Analisa dari FDR Lion Air JT 610 sudah dilaksanakan sejak Senin (5/11) lalu. (Grid.Id)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved