Stok Beras Tersedia Untuk 5 Bulan Mendatang
Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Provinsi Jambi mengatakan, karena Jambi tidak memiliki pelabuhan besar, maka tidak
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
Laporan wartawan Tribunjambi.com, Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Provinsi Jambi mengatakan, karena Jambi tidak memiliki pelabuhan besar, maka tidak ada beras impor yang langsung datang ke Jambi.
"Beras impor secara langsung tidak ada di Jambi, tetapi kita perpindahan dari bulog yang surplus berasnya, yaitu mop atau pergerakan beras dari Bulog satu ke Bulog yang lain," jelas Saidi, Kabid Pengadaan Operasional dan Pelayanan Publik, Rabu (15/8).
Baca: Sidang Kasus Suap Honorer K2 Sarolangun - Jadi Saksi, Ali Sebut Sempat Setor Rp 20 Juta
Dikatakannya, beras impor terdapat di wilayah yang memiliki pelabuhan besar, seperti Medan, Padang ,Lampung dan Jawa. Hal tersebut karena pengiriman dari negara importir tujuannya langsung ke pelabuhan pelabuhan besar.
Wilayah Jambi merupakan daerah penyaluran sehingga Jambi mendapat mopnas dari Lampung sebesar 1.000 ton beras dari Vietnam, dan dari Sulawesi Selatan 2.000 ton.
"Ditambah lagi Lampung mendapat pengadaan dalam negeri 1.000 ton untuk Jambi, stok beras di Jambi untuk 5 bulan kedepan aman, Jambi penyaluran beras tiap bulannya hanya 1.300 ton," ujarnya.
Saidi juga menyampaikan, agar Bansos masing-masing kabupaten segera menyalurkan ke masyarakat beras sejahtera (rastra) karena ini perintah langsung dari Kementrian Sosial. Dikatakanya realisasi rastra di provinsi telah mencapai 90,70 persen sepanjang Januari hingga pertengahan Agustus 2018.
"Penyaluran beras rastra pada tahun ini sampai tanggal 14 Agustus 2018 telah terealisasi sebanyak 9.641 ton dari pagu yang ditetapkan hingga akhir Agustus 2018 sebanyak 10.630 ton," kata Saidi.
Baca: Sidang Kasus Suap Honorer K2 Sarolangun, Kepala BKD Sebut Baru Kenal M Daud Akhir 2016
Baca: Ali Siwon Melihat Ada Celah
Dari total realisasi penyaluran itu jumlah keluarga penerima manfaat di Provinsi Jambi mencapai 132.828 KPM atau pagu setiap bulannya yang disalurkan sebanyak 1.328 ton.
Beras rastra tersebut kata Saidi, disalurkan melalui lima sub-divre, yakni sub-divre Jambi, Kualatungkal, Muarobungo, Kerinci dan Sarko. Saidi optimis penyaluran Rastra di Provinsi Jambi dapat terealisasi seratus persen hingga di penghujung tahun 2018 nanti. "saya yakin semua nanti bakal terealisasi," tuturnya.
Pihaknya merincikan relisasi penyaluran dari 11 kabupaten/kota jumlah penerima manfaat, di antaranya Kabupaten Kerinci, jumlah yang disalurkan sebanyak 1.388 ton dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 17.356 KPM.
Kemudian Kabupaten Merangin sebanyak 1.001 ton dengan jumlah penerima sebanyak 14.313 KPM, Kabupaten Sarolangun sebanyak 1.157 ton dengan jumlah 16.538 KPM, Kabupaten Batanghari sebanyak 1.096 ton dengan jumlah penerima 13.700 KPM.
Baca: Tiga Partai Ajukan Gugatan Sengketa
Baca: Melongok Rumah Kolonel Abunjani, Ada Banyak Relief, Ruang Bawah Tanah dan Asa pada Pemerintah
Baca: Kasus Pasar Malioboro, Fasha Sebut Tidak Ada Aset Pemerintah yang Diperjualbelikan
Kabupaten Muarojambi sebanyak 1.088 ton dengan jumlah penerima manfaat 15.552 KPM, Kabupaten Tanjungjabung Timur sebanyak 873 ton dengan jumlah penerima mencapai 12.460 KPM.
Kemudian Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak 1.185 ton atau dengan jumlah penerima sebanyak 16.933 KPM.
Selanjutnya Kabupaten Tebo sebanyak 917 ton dengan jumlah penerima 13.110 KPM, dan Kabupaten Bungo 712 ton dengan jumlah penerima sebanyak 10.122 KPM, serta Kota Sungaipenuh sebanyak 219 ton dengan jumlah 2.744 KPM.