Pilpres 2019
Kisah Jokowi Membela Ma'ruf Amin Dari Ancaman Ahok, Jenderal Ini Beberkan Reaksi Presiden
Bahkan Jokowi pernah membela Ma'ruf ketika diancam Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada persidangan
TRIBUNJAMBI.COM - Joko Widodo petahana calon Presiden akhirnya menunjuk KH Ma'ruf Amin menjadi Cawapres yang mendampingi dirinya di Pilpres 2019.
Ma'ruf Amin merupakan satu diantara 10 nama yang sebelumnya dikabarkan bakal jadi calon kuat pendamping Jokowi.
Dan akhirnya Ketua MUI ini dipilih Jokowi menjadi Cawapres.
Kedekatan Jokowi dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ternyata sudah lama.
Bahkan Jokowi pernah membela Ma'ruf ketika diancam Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada persidangan kasus penistaan agama.
Dalam persidangan ke-8 kasus penistaan agama, Selasa (31/1/2017), Ahok sempat mengancam akan memproses hukum Ma'ruf.
Ahok mendesak Ma'ruf bahwa kuasa hukumnya memiliki bukti adanya telepon dari Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY kepada Ma'ruf.
Telepon itu disebut Ahok berisi permintaan SBY agar Ma'ruf bertemu dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dengan Sylviana Murni.
SBY pun disebut meminta Ma'ruf untuk menerbitkan fatwa penistaan agama untuk pidato Ahok di Kepulauan Seribu.
Ahok pun mengancam akan melaporkan Ma'ruf Amin ke polisi terkait hal tersebut.
Baca: Dipilih Jokowi Sebagai Cawapres, Ini Rekam Jejak Sosok KH Maruf Amin
Namun, Jokowi rupanya merespons negatif pernyataan Ahok beserta kuasa hukumnya terhadap Ma'ruf yang merupakan Rais Aam PBNU.
"Suara beliau (Presiden) agak tinggi kemarin karena Saudara Ahok bicara seperti itu," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Presiden, Jumat (3/2/2017) sore.
Presiden, lanjut Luhut, selalu berupaya menghindari konflik serta mengedepankan persatuan bangsa.
"Jadi, jangan bangsa ini kita bawa menjadi bangsa yang suka konflik. Kita harus bersatulah," ujar Luhut.
"Sekarang ini orang di seluruh dunia fokus soal bagaimana mengatasi domestik ekonominya. Lihat Amerika, lihat Timur Tengah. Kita jangan sampai terbawa seperti itu," kata dia melanjutkan.