Relationship
Kisah Suami yang Gantikan Tugas Istri di Rumah, Ada 1001 Pengorbanan di Balik Ikan Goreng
Benarkah pekerjaan rumah mudah dikerjakan? Hanya menyapu dan mengeringkan pakaian, dan hanya menggoreng saja.
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Benarkah pekerjaan rumah mudah dikerjakan? Hanya menyapu dan mengeringkan pakaian, dan hanya menggoreng saja.
Mudah menurut mereka yang belum pernah melakoninya. Tugas seorang istri janganlah diremehkan. Pengorbanan mereka kepada keluarga tak ternilai harganya dibayar berapa pun. Mereka harus selalu berupaya, rajin dan sabar. Usai mengerjakan tugas kantor, kembali ke rumah pekerjaan pun sudah menunggu.
Baca: Stres Bikin Frekuensi Makan Meningkat, Berikut Analisa Ilmiahnya
Syukurlah jika ada pasangan yang mengerti dan membantu pekerjaan rumah. Belum lagi urusan anak. Hebatnya mereka mampu melakukan 3 hingga 4 tugas dalam satu waktu. Saat memasak, anak tersuapi dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya.
Tautan dari Tuan Taufiq ini ada baiknya dibaca para suami yang mungkin mengabaikan pengorbanan istri mereka yang sering terlihat lelah atau tiba-tiba meninggikan suara karena lelah dengan tugas sehari-hari.
Jika Anda merasa sikap istri Anda membuat tersinggung, tanyakan dulu kepadanya, "mengapa kamu marah pada saya?"
Karena istri saya tidak dapat bekerja keras karena satu dan lain hal, saya mengambil alih pekerjaan dapur dan rumah.
"Untuk menyiapkan 2 ikan ini saya harus bangun ketika semua orang masih tidur. Biasanya, ketika saya bangun, hanya saat orang mulai beraktivitas.
Baca: Kondisi Cucu Kedua Jokowi Sehat, Kahiyang Ayu Rencana Pulang Hari Ini
Baca: Kisah Bayi Plastik yang Dikubur karena Sang Ibu Khawatir Ditinggal Kekasihnya
Sebelum itu, pertama saya harus pergi ke pasar. Tentu saya melihat dulu uang di dompet cukup atau tidak. Eh, tidak cukup! Saya pergi ke ATM lagi untuk mengambil uang. Sesampai di rumah harus membersihkan dapur lagi. Bagaimana mau nyaman memasak jika dapur berantakan. Anda harus memasak dalam situasi hati yang tenang, jika tidak bisa membuat masakan menjadi asin.
Saat menggoreng, terdengar suara anak-anak menangis. Saya mencoba menenangkannya, eh.. ada pula yang minta berbicara, sementara yang lainnya tak kalah cerewet. Otak telah stres tingkat 14 karena ada 14 hal yang menjadi fokus pada satu waktu!
Selesai, ikan masih di penggorengan. Apakah situasi sudah aman? Belum, selama ikan digoreng masih ada lebih dari sepuluh kejadian lain, tapi aku tak menulisnya.
Saya ingin bertanya pada para ibu atau para istri. Serius, kita mungkin hanya melihat 2 ikan, tapi untuk yang dialami dan untuk semua ini, ini bukan hanya tentang 2 ikan!
Baca: Ini Tanda-tanda Wanita Sudah Menopause, dan Pengaruhnya pada Kehidupan Seksual
Baca: Beli Ular Secara Online Untuk Bahan Obat Tradisional, Wanita Ini Keburu Dipatuk
Baca: Fakta dan Mitos Prostat - Jangan Dianggap Sepele, Bisa Ganggu Kehidupan Intim Anda
Dalam gambar ini ada air mata, kelelahan, rasa sakit, sukacita, tawa, kesedihan, cinta, kesetiaan dan pengorbanan yang tidak bisa dilihat oleh mata saya selama ini.
Sungguh, ini pilihan Anda sendiri untuk melakoni semua pekerjaan rumah. Seminggu akan datang sudah waktunya bagi Anda untuk melihat gambar bukan hanya dua ikan. Anda akan melihat sesuatu yang lain. Serius sial.
Taufiq Razif (Bukan suami terbaik di dunia tetapi suami yang ingin menjadi yang terbaik untuk anak dan istrinya)
p/s: Mengapa saya tidak berkomentar tentang masakan orang lain? Kami tidak tahu berapa tetes air mata, keringat dan pengorbanan fisik dan jiwa yang diberikan untuk menghasilkan hidangan itu.
Sumber: Facebook/Taufik Razif