Inspirasi Bisnis
Masih SMA Punya Penghasilan Jutaan - Upgrade Harga Ikan Hias Indonesia Hingga 100 Kali Lipat!
Pengalaman hidup Nicholas Kurniawan pantas diancungi jempol. Terlahir dari keluarga kurang mampu, memaksanya harus kehilangan
TRIBUNJAMBI.COM - Pengalaman hidup Nicholas Kurniawan pantas diancungi jempol. Terlahir dari keluarga kurang mampu, memaksanya harus kehilangan masa kanak-kanak yang indah. Untuk membiayai sekolahnya, pria kelahiran 25 tahun lalu ini mesti mencari uang dengan berjualan sejak ia duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD).
Ia berdagang apa saja, mulai makanan, minuman, kaos, hingga produk multi-level marketing (MLM). “Dari berbagai macam usaha itu, saya pernah rugi, dagangan enggak laku, ketipu sama pemasok, sampai kehilangan teman. Ya maklum, namanya urusan uang, terkadang sama saudara saja bisa berantem,” ungkap dia.
Baca: WOW! Baru Lebaran Kedua, Pengunjung Sudah Membludak
Sampai akhirnya, Niko, panggilan Nicholas Kurniawan, berjualan ikan garra rufa saat kelas dua sekolah menengah atas (SMA). Bisnis ini yang kemudian mengantarkannya menjadi eksportir ikan hias dengan omzet miliaran rupiah, bukan per tahun tapi per bulan.
Saban pekan, lulusan SMA Kanisius, Jakarta, ini bisa mengekspor ikan hias sebanyak tiga hingga empat kali. “Sudah lebih ke 30 negara saya ekspor,” kata pemenang Wirausaha Muda Mandiri Tahun 2013 itu.
Dan, berjualan ikan hias awalnya tak sengaja. Saat kelas dua SMA, temannya memberi ikan garra ruffa. Jujur, mulanya Niko tidak tahu samasekali soal ikan berjulukan dokter tersebut.
“Daripada saya buang, kan, sayang tuh, saya coba jual aja di Forum Jual Beli Kaskus. Eh, enggak tahunya ada yang beli, bahkan banyak banget yang nawar,” ujarnya.
Baca: Terbitkan Pergub 58/2018, Anies Lanjutkan Proyek Reklamasi. Langsung Dapat Kecaman!
Baca: Lima Ramuan Jamu Moneter, Gubernur BI Siapkan Satu Pahit dan Empat Manis
Setelah tanya teman dari mana mendapatkan ikan garra ruffa, Niko pun mulai jualan ikan yang hidup di aliran sungai di Turki, Iran, dan Irak ini dalam jumlah banyak. Kala itu, ia sudah bisa mengantongi uang Rp 2 juta–Rp 3 juta per bulan dari usaha tersebut.
Hanya, permintaan yang banyak tidak dibarengi suplai ikan garra ruffa yang berlimpah dari pemasok. Biar bisnis jalan terus, dia pun memutuskan jualan ikan hias lainnya, seperti tigerfish dan arwana.
“Saya pun memberanikan diri untuk keliling kampung nelayan atau suplier ikan hias yang ada di Sumatra buat mencari tahu sekaligus kerjasama,” imbuh Niko, yang menggandeng pemasok ikan hias dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Papua.
Namun, Niko mengakui, ketika itu, dengan penghasilan yang besar, dirinya terbilang sangat sombong. Maklum, baru kelas dua SMA tetapi punya penghasilan jutaan rupiah.
Baca: Website Kandang.in - Cara Mengisi Kandang Ternak Lewat Jalur Digital. Sistem Bagi Hasil Syariah
Baca: Berencana Memungut Tarif Terhadap Impor Minyak Mentah AS, Langkah China Kejutkan Dunia
Baca: Langkah Awal AS Kenakan Tarif 25% Atas Barang China, Wall Street Langsung Melempem
Lalu, Tuhan menegurnya dengan tidak naik ke kelas tiga sampai harus pindah sekolah. “Tapi, saya sadar dan malah menetapkan tujuan yang lebih tinggi lagi, saya harus kuliah karena memang butuh ilmu bisnis dan pemasaran,” ucap jebolan Jurusan Marketing Management Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta, ini.
Gagal di bisnis baru
Setelah bisnis berjalan dua tahu, ia memberi nama usahanya: Venus Aquatic. Bukan sekadar nama. Venus, nama planet berjulukan bintang fajar, mengandung filosofi, yakni bukan yang terbesar tapi yang paling terang di antara planet dan bintang dalam galaksi.
“Saya juga, sampai kapan pun mungkin tak akan pernah bisa jadi yang terbesar, tapi bisa jadi yang paling bersinar. Saya akan memberikan pelayanan yang paling berkualitas ke pembeli, keuntungan yang bagus bagi suplier,” jelas Niko.
Soalnya dulu, waktu memulai bisnis ini, dia mengungkapkan, banyak ikan hias yang cantik dan hidup di sungai-sungai di Indonesia tapi tidak ada nilainya. Sekarang, harganya berkali-kali lipat.
Baca: Jalan Citra Raya City - Ness Sudah Dapat Dilalui, Tidak Berlaku untuk Truk
Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga Dua Kali Lagi, Ini Antisipasi Bank Indonesia
Baca: Sebut Daya Beli Masyarakat Rendah, Stafsus Presiden: Kritikan AHY Tanpa Data Akurat
Baca: Pencemaran Nama Baik Mentan dan Bupati Pandeglang, Terduga Penyebar Hoaks Telah Diperiksa