2 Anggota TNI Ditangkap Polisi Malaysia karena Dugaan Curanmor, Ini Kata Kodam Tanjungpura

TRIBUNJAMBI.COM - Media Malaysia memberitakan dua anggota TNI dan satu WNI lain yang ditahan polisi setempat.

Ketiganya diduga terlibat pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pelanggaran kepemilikan senjata api, dan pelanggaran imigrasi.

Dilansir Tribun-Video.com dari BBC Indonesia, Senin (26/3/2018), setelah ditahan sejak Jumat (23/3/2018), kedua anggota TNI itu telah dibebaskan, Senin (26/3/2018).

Pejabat Kepolisian Malaysia, Dev Kumar, menjelaskan pada surat kabar Borneo Post bahwa penangkapan terjadi ketika polisi Malaysia sedang beroperasi di Ladang Raso, Lundu, Jumat (23/3/2018) dini hari.

Saat itu polisi Malaysia menghentikan dua pria pengendara sepeda motor dari arah Lundu/perbatasan Indonesia.

Baca: Lagi Marak! Ini 6 Fakta Tentang Operasi Kelamin, Benarkah Bisa Orgasme?

Baca: WNI Penghuni Terbanyak Tahanan Malaysia, Ini Permintaan Mereka pada Presiden Jokowi

Disebutkan bahwa kedua WNI itu mengenakan celana seragam TNI, dan satu di antaranya membawa senapan serbu SS1 dan 15 peluru.

"Sepeda motor yang dikendarai dilaporkan hilang di (kawasan) Sekama (di Sarawak) tahun lalu," kata Kumar kepada Borneo Post.

Saat polisi memeriksa kedua anggota TNI, sebuah mobil Pajero Sport melintas dan pengemudi menghentikan mobilnya ketika melihat polisi yang sedang berpatroli.

Dua pria pun turun dari mobil itu dan kabur.

Namun polisi berhasil menangkap satu orang yang bersembunyi di semak-semak, sementara satu orang lainnya lolos.

"Mitsubishi Pajero dilaporkan hilang di (kawasan) Sungai Maong pada 22 Maret sementara satu sepeda motor yang ditemukan di dalam mobil dilaporkan hilang di Kota Samarahan tahun ini," kata Kumar.

Menurut juru bicara Kodam Tanjungpura, Tri Rana Subekti, dua anggota TNI yang bersangkutan ditangkap karena melewati batas wilayah negara lain.

Keduanya telah bertugas mencegah penyelundupan di perbatasan Indonesia-Malaysia pada Rabu (21/3/2018).