Waspadai Badai dengan Awan Petir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjab Barat pada musim penghujan mengkhawatirkan potensi

Penulis: Hendri Dunan | Editor: Fifi Suryani
ISTIMEWA
Bangunan roboh akibat angin puting beliung 

Laporan wartawan Tribun jambi, Hendri Dunan Naris

TRIBUNJAMBI.COM, TUNGKAL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjab Barat pada musim penghujan mengkhawatirkan potensi badai dan awan petir. Kejadian tanah longsor, banjir akibat hujan lebih rendah dari angin putting beliung dan sambaran petir.

Beberapa waktu ini, potensi hujan yang turun terbilang cukup sering. Sehingga, hal ini menjadi perhatian dari pihak BPBD Tanjab Barat. Selain potensi genangan air, longsor, hal yang lebih dikhawatirkan oleh pihak BPBD adalah badai dan awan petir.

Baca: Wilayah Kuala Jadi Kawasan Rawan Puting Beliung

Kepala Pelaksana BPBD Tanjab Barat, H Kosasi kepada Tribun (14/3) mengatakan bahwa untuk beberapa daerah merupakan kawasan rawan badai dan angin puting beliung. Selain angin putting beliungh, hal yang lebih mengkhawatirkan adanya potensi petir untuk beberapa wilayah.

“Kita ini kalau musim hujan yang dikhawatirkan itu, terjadinya angin puting beliung dan badai petir. Karena keduanya itu bisa berdampak fatal dan menimbulkan kerusakan secara langsung,” tegas H Kosasih.

Tingginya potensi angin puting beliung di wilayah Kabupaten Tanjab Barat tergambar dari data kejadian yang tercatat di BPBD Tanjab Barat.

Kasi Pusdatin BPBD Tanjabbar, Syaiful Anwar mengungkapkan selama tahun 2017 terjadi beberapa kali angin puting beliung.

Lokasi kejadian menyebar di beberapa kecamatan. Kejadian pertama pada bulan April sekitar pukul 12.30 WIB di Kecamatan Tungkal Ilir, Kuala Tungkal. Lalu pada bulan Juli sekira pukul 17.00 WIB di Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Bram Itam Kiri.

Baca: Dua Warga Tersambar Petir di Tanjabbar, Satu Tewas Satu Selamat

Baca: Pilkada Kota Jambi - Ini Tanggapan Mulyadi Yatub Soal 80 Ribu KTP Tak Dikenal di Kota Jambi

Disusul Kecamatan Pengabuan di Teluk Nilai pada bulan Agustus. Kembali lagi di Kecamatan  Tungkal Ilir, di kelurahan Tungkal IV kota pada bulan September sekira pukul 13.30 WIB. Ada juga di Kecamatan Pengabuan desa Parit Bilal Dusun Utama jaya pada Oktober sekira pukul 12.30 WIB dan terakhir angin puting beliung muncul di Kecamatan Tungkal Ulu, Kelurahan Pelabuhan Dagang pada bulan Desember sekira pukul 01.30wib.

“Kejadian terakhir angin puting beliung Minggu kemarin (11/3) yang menghantam SMKN 1 Kuala Tungkal. Makanya, bila ada informasi dari pihak BMKG tentang hujan dan hotspot kami langsung lihat potensi yang akan terjadi dan wilayahnya,” ungkap Syaiful Anwar.

Sedangkan untuk potensi hujan saat ini diakuinya masih belum ada kejadian yang menonjol. Dan tidak juga menyebabkan banjir di kawasan Tungkal Ulu, Kecamatan Merlung dan beberapa kecamatan lain.

Baca: Pemetaan BPBD Tanjabbar; Awan Petir dan Puting Beliung Sering Muncul di Kawasan Ini

Baca: Ini Alasan Porprov Digelar Bulan September

Baca: Koni dan Panitia akan Rakor Bahas Kesiapan Venue Hingga Kesekretariatan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved