5 Jenis Penyakit yang Membunuh dengan Diam-diam, Davide Astori Jadi Korbannya
Pemain sepakbola sekaligus kapten tim Fiorentina, Davide Astori diumumkan meninggal dunia dalam usia 31 tahun pada Minggu (4/3/2018).
TRIBUNJAMBI.COM - Pemain sepakbola sekaligus kapten tim Fiorentina, Davide Astori diumumkan meninggal dunia dalam usia 31 tahun pada Minggu (4/3/2018).
Eks bek tengah Cagliari tersebut meninggal dunia di hotel tempat tim menginap menjelang laga kontra Udinese.
Pihak berwajib kota Udine sendiri memastikan bahwa kapten Fiorentina, Davide Astori (31), meninggal karena henti jantung yang disebabkan oleh penyebab alami.
"Ide yang kami dapat dari situasi ini adalah sang pemain meninggal karena henti jantung yang disebabkan oleh faktor-faktor alamiah," tutur jaksa Udine, Antonio De Nicolo, seperti dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
Meski demikian Antonio De Nicolo juga mengungkapkan bahwa kematian mendadak Davide Astori aneh.
"Aneh sekali hal seperti ini bisa terjadi kepada seorang pesepak bola profesional yang senantiasa dimonitor dan tidak menunjukkan tanda-tanda apapun," lanjutnya.
Lalu bagaimana tepatnya penyakit tanpa gejala ini mampu merenggut nyawa atlet yang notabene senantiasa menjalani hidup sehat?
Ada penyakit yang kerap dijuluki "Silent Killer" atau pembunuh diam-diam.
Pembunuh diam-diam ini tidak menunjukkan gejala awal, atau jika pun ada, gejala-gejala tersebut begitu tersamar sehingga tidak diperhatikan.
Parahnya, jika tidak diobati, penyakit ini bisa mengancam nyawa.
Baca: Google Doodle Hari Ini Diisi Sosok Gabriel García Márquez, Siapa Dia? Dan Apa Karyanya?
Baca: Blak-blakan di Sidang OTT KPK, Gubernur Disebut Minta 30 Ribu Dolar sampai Dewan Minta Sejak 2016
Untuk itu, Kamu perlu tahu daftar lima "silent killer" yang sekarang harus diwaspadai agar risiko kematian bisa dicegah sejak dini dan kondisi kesehatan tetap terjaga hingga tua nantinya.
1. Henti Jantung
Pertama-tama, perlu digarisbawahi bahwa terdapat perbedaan antara henti jantung (cardiac arrest) dan serangan jantung(heart attack).