Resmi Ajukan Banding, Nikita Mirzani Optimis Bakal Bebas dari Penjara

TRIBUNJAMBI.COM - Artis Nikita Mirzani mengambil langkah hukum atas lanjutan dengan secara resmi mengajukan banding atas vonis yang diterimanya.

Lamgkah perlawanan Nikita Mirzani ini secara didaftarkan oleh kuasa hukumnya pada 3 November 2025.

Kuasa Hukum Nikita Mirzani, Galih Rakasiwi mengaku optimisme atas tindakan tersebut. 

Mereka sangat yakin bahwa upaya banding ini akan membawa angin segar hingga berujung putusan bebas murni untuk sang klien.

"Kami yakin dengan perkara ini dan kami bersungguh-sungguh untuk melakukan upaya hukum, dalam hal ini upaya hukum banding," ujar Galih Rakasiwi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).

Ia membeberkan bahwa setelah proses pendaftaran banding, pihaknya tengah menyusun berkas-berkas penting.

Baca juga: Emosi Ditegur Putar Musik Terlalu Keras, Tetangga Bunuh Mertua dan Menantu, Awalnya Sudah Ditegur

Baca juga: Ahmad Sahroni Terima Lapang Dada Dinonaktifkan 6 Bulan dan Tak Terima Gaji dari DPR RI

Ia diberi tenggat waktu selama satu minggu untuk segera menyerahkan memori banding secara daring.

"Jadi kami dikasih kesempatan dalam tujuh hari ke depan untuk menyerahkan memori banding," tuturnya.

Lebih lanjut, Galih pun menguraikan beberapa skenario yang bisa terjadi dari upaya banding ini.

Menurutnya, hasilnya bisa berupa penguatan putusan sebelumnya, pengurangan masa hukuman, hingga kemungkinan bebas total.

"Bahkan ada satu lagi kan dalam hal banding itu, bisa jadi bebas. Kami akan sangat yakin dalam hal ini, mudah-mudahan Insya Allah bebas," tandasnya.

Sebagai pengingat, perseteruan antara aktris Nikita Mirzani dan dokter sekaligus pengusaha skincare, Reza Gladys, bermula dari sebuah ulasan negatif di media sosial pada November 2024. 

Saat itu, Nikita Mirzani dalam siaran langsung di akun TikTok-nya memberikan review yang buruk mengenai produk kecantikan milik Reza.

Merasa dirugikan, Reza Gladys pun mencoba menghubungi Nikita melalui asistennya, Mail Syahputra, untuk mediasi. 

Namun, upaya tersebut justru berujung pada dugaan permintaan uang tutup mulut sebesar Rp5 miliar, yang kemudian disanggupi oleh Reza sebesar Rp4 miliar karena merasa terancam.