Bukan Harta, Ini Daftar Barang yang Diselamatkan Eko Patrio Sebelum Rumahnya Digeruduk Massa

TRIBUNJAMBI.COM - Komedian dan politikus Eko Patrio mengungkapkan sisi lain dari musibah penjarahan yang menimpa kediamannya di akhir Agustus 2025. 

Alih-alih sibuk menyelamatkan harta benda, Eko mengaku fokus utamanya adalah mengevakuasi hewan-hewan peliharaan kesayangannya dari amukan massa.

Pengakuan ini disampaikan Eko usai menyambangi Polda Metro Jaya, Sabtu (13/9/2025) dini hari.

"Saat kejadian pun saya sebenarnya lebih consern ngurusin kucing-kucing saya," tutur Eko, seperti dikutip dari jurnalis Kompas TV, Nizar Ramadika. 

"Jadi pada saat kejadian itu, sekeluarga itu mindah-mindahin kucing, enggak mindah-mindahin baju, apa segala macam."

Eko menjelaskan, saat kerusuhan pecah, ia dan keluarganya segera membawa hewan-hewan peliharaan mereka ke tempat aman. 

Mereka memindahkan kucing-kucing ke toko hewan dan tempat penitipan, meninggalkan pakaian dan barang-barang berharga lainnya.

"Itu langsung kita bawa ke pet shop, kita bawa ke penitipan kucing dan sebagainya," lanjut Eko. 

Baca juga: Serahkan Nasib Politik ke Ketum Zulhas, Eko Patrio Fokus Pulihkan Mental Keluarga Usai Rumah Dijarah

Baca juga: Sejarah Terukir di Nepal: Sushila Karki, Hakim Anti-Korupsi, PM Perempuan Pertama di Tengah Gejolak

Baca juga: Terungkap Peran Kopda FH, Prajurit TNI Terlibat di Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN

"Jadi akhirnya lima yang lepas dan salah satunya yang di Rian tersebut."

Rian, seorang pria yang ditemukan membawa kucing Eko, menjadi salah satu saksi penjarahan yang terjadi pada Sabtu, 30 Agustus 2025. 

Bahkan, kata Eko, beberapa anggota timnya sempat nekat mencari kucing yang hilang di tengah kerumunan massa yang sedang menjarah.

Sayangnya, tidak semua hewan bisa terselamatkan. 

"Tim saya itu sampai ada yang kerusuhan sudah masuk, sampai ada yang masih mencari-cari kucing, bahkan ada dua yang karena dia baru melahirkan, dia meninggal di tempat. Itu sangat saya sayangkan sekali," ujar Eko penuh sesal.

Tak hanya kucing, fokus penyelamatan juga mencakup hewan peliharaan putrinya, Nayla. 

"Kami semuanya adalah consern ke kucing, consern ke burungnya Nayla, consern dengan kadalnya Nayla."

" Jadi kita saat kejadian enggak urus apa-apa, jadi kita hanya ngurus kucing-kucing itu, menyelamatkan kucing-kucing itu."

Eko mengaku telah memaafkan para pelaku penjarahan dan mencoba mengambil hikmah dari musibah tersebut. 

Saat ini, ia lebih memilih fokus pada keluarganya dan memperbaiki kondisi psikologis anak serta istrinya yang syok.

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Bongkar Kinerja Eko Patrio di DPR RI, Politisi PDIP: Mas Eko Itu Tulus Orangnya

Baca juga: KKB Papua Klaim Tembak Jatuh Pesawat Nirawak Militer Gunakan Ketapel

"Saya mau dekat dengan keluarga aja dulu, saya mau dekat dengan anak dan istri, lebih banyak berdoa bersama-sama dengan keluarga," tutup Eko.

Serahkan Nasib Politik ke Ketum Zulhas

Anggota DPR RI nonaktif sekaligus komedian, Eko Patrio, kini tengah dilanda musibah bertubi-tubi. 

Setelah rumahnya dijarah massa hingga ludes, ia juga dinonaktifkan dari posisinya sebagai anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). 

Eko kini memilih untuk menyerahkan sepenuhnya nasib politiknya kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Dia lebih memilih fokus memulihkan kondisi mental keluarganya.

Keputusan itu disampaikannya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Sabtu (13/9/2025) dini hari. 

"Urusan itu, sudah saya serahkan ke partai politik saja, saya sudah enggak ngurusin yang lain," ucapnya.

Eko Patrio menceritakan, musibah penjarahan yang terjadi pada akhir Agustus lalu telah menghancurkan rumah yang dibangun dari jerih payahnya selama puluhan tahun berkarier sebagai pelawak. 

Dia harus menerima kenyataan pahit bahwa semua barang berharga, mulai dari pakaian hingga perabotan, ludes tak tersisa.

"Semua habis, ludes, tidak ada yang tersisa baik dari masalah baju, celana, semua punya anak dan sebagainya tidak ada yang tertinggal, semuanya habis, habis dan luluh lantak," ujarnya.

Ia mengaku sangat sedih melihat hasil kerja kerasnya hilang seketika. 

"Jujur ini memang dari hasil kerja keras saya, dari puluhan tahun, saya kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, untuk memberikan yang terbaik buat keluarga saya yaitu rumah... hilang seketika pada malam itu. Sedih tapi saya ambil hikmahnya saja," kata Eko.

Baca juga: Blak-blakan Bongkar Kinerja Uya Kuya dan Eko Patrio Selama di DPR, Rieke Pitaloka Sentil Kasus Tanah

Baca juga: Jokowi Duga Ada yang Back Up Penggugat Ijazahnya,  Gibran-KPU: Nanti Ijazah Jan Ethes Dimasalahkan

Eko tidak memungkiri bahwa awalnya ia merasa kecewa dengan keputusan PAN menonaktifkan dirinya. 

Namun, ia kini memilih untuk mengikhlaskan semua dan menggunakan kesempatan ini untuk merefleksikan diri. 

Prioritas utamanya saat ini adalah memperbaiki psikologi anak dan istrinya yang turut menjadi korban trauma.

"Saya sekarang ingin lebih memperbaiki psikologi anak-anak saya, memperbaiki psikologi istri saya, itu lebih penting, ya lebih ke keluarga saja," tuturnya.

Kini, Eko dan keluarganya harus mengontrak rumah di pinggiran kota Jakarta. 

Dia mengaku lebih banyak berdoa dan mengevaluasi diri bersama keluarganya. 

Keputusannya ini menunjukkan komitmennya untuk memprioritaskan keluarga di tengah cobaan berat yang menimpanya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Senyum Eks Pj Kades saat Ditangkap karena Korupsi Dana Desa Rp2,6 M buat Judol

Baca juga: Sejarah Terukir di Nepal: Sushila Karki, Hakim Anti-Korupsi, PM Perempuan Pertama di Tengah Gejolak

Baca juga: Reformasi Polri dan Isu Prabowo Ganti Kapolri yang Kian Santer: Empat Nama Mencuat

Baca juga: Ketua DPRD Kota Jambi Dampingi Mahasiswa Sampaikan Aspirasi RUU Perampasan Aset ke DPR RI