Berita Viral
Sopir Ambulans Asyik Main Voli, Pasien Awalnya Kritis Kini Meninggal Dunia, Keluarga Lapor Walikota
Kematian Havid S Duto menimbulkan duka mendalam bagi keluarga karena ambulans yang ingin digunakan untuk membawanya ke rumah sakit tidak tersedia.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM – Insiden memilukan terjadi di Gorontalo ketika seorang pasien kritis bernama Havid S Duto meninggal dunia.
Hal itu lantaran sopir ambulans yang seharusnya bertugas justru sedang mengikuti pertandingan bola voli.
Kematian Havid S Duto menimbulkan duka mendalam bagi keluarga karena ambulans yang ingin digunakan untuk membawa ke rumah sakit tak kunjung datang akibat sopirnya tengah berlomba voli.
Merasa kehilangan yang tidak semestinya terjadi, keluarga Havid S Duto akhirnya memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan peristiwa tersebut.
Ya, Havid S Duto mengembuskan napas terakhir pada Senin (17/11/2025), saat tengah dibawa menuju RS Aloei Saboe menggunakan taksi karena ambulans tak kunjung tiba.
Meski keluarga menerima bahwa kematian adalah kehendak Tuhan, mereka tidak bisa menahan rasa kecewa lantaran menduga nyawa Havid melayang lebih cepat akibat kurang sigapnya tenaga kesehatan.
Hal yang paling membuat keluarga terpukul adalah lambannya penanganan terhadap kondisi darurat yang dialami Havid pada detik-detik penting tersebut.
Baca juga: Pantas Habib Bahar Minta Kakinya Dicium Sehabis Salat, Helwa Bachmid Bongkar Borok Suaminya
Baca juga: Cair BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Hari Ini Rabu: Cek Lewat https//cekbansos.kemensos.go.id Via Online
Baca juga: Kasus Ijazah Palsu: Rocky Gerung Sebut Jokowi Kejam, Tim Bon Jovi Bilang Psikopat
Pada awalnya, keluarga berencana membawa Havid menggunakan ambulans fasilitas yang seharusnya mampu bergerak lebih cepat dan aman dalam situasi darurat.
Akan tetapi, harapan itu runtuh karena ambulans yang diminta tidak juga datang ke lokasi.
Dengan kondisi terdesak, keluarga terpaksa menyewa taksi berbayar untuk membawa Havid, meski harus bergulat dengan kemacetan tanpa fasilitas sirene darurat.
Risnawati Duto, sepupu korban, menyampaikan kesedihan mendalam saat ditemui Tribun Gorontalo di rumah duka.
Ia mengaku betul-betul kecewa karena pada momen krusial tersebut, ambulans yang semestinya menjadi penyelamat justru tidak dapat diandalkan.
Risnawati menuturkan bahwa sopir ambulans lebih memilih mengikuti pertandingan voli ketimbang menjalankan tugas mengantarkan pasien dalam kondisi kritis.
Keluarga memang memutuskan tidak membawa Havid ke UGD Puskesmas Sipatana terlebih dahulu karena ingin ia segera mendapat penanganan maksimal di rumah sakit.
Mereka hanya berharap ambulans puskesmas dapat digunakan agar perjalanan ke rumah sakit menjadi lebih cepat.
Namun menurut keluarga, kedua sopir ambulans Puskesmas Sipatana ternyata tidak ada di tempat karena tengah bersiap mengikuti pertandingan voli.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Sipatana, Rita Bambang, membenarkan informasi tersebut.
Ia menyebutkan bahwa pada saat kejadian, tenaga kesehatan puskesmas memang ikut serta dalam kegiatan olahraga memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN).
Rita menjelaskan bahwa ia menerima telepon dari pihak keluarga yang meminta bantuan peminjaman ambulans.
Meski membantah menolak, Rita mengakui bahwa pihaknya tidak memiliki sopir yang standby lantaran seluruhnya sedang berada di lapangan voli.
“Bukan tidak mau memberikan, tapi drivernya memang lagi main voli,” tutur Rita.
Ia menambahkan bahwa keluarga pasien sebenarnya memiliki latar belakang tenaga kesehatan sehingga dianggap memahami prosedur rujukan.
Rita menyayangkan keputusan keluarga yang tidak membawa Havid terlebih dahulu ke UGD Puskesmas, mengingat lokasinya dekat dan memiliki fasilitas awal seperti oksigen serta infus.
“Di sana ada tenaga kesehatan yang mendampingi pasien. Sebenarnya lebih baik ke puskesmas dulu, cuma jaraknya beberapa kilo saja. UGD kami ada oksigen dan infus untuk penanganan awal,” jelasnya.
Rita juga membantah kabar bahwa puskesmas menolak meminjamkan ambulans meski dengan sopir dari masyarakat.
Menurutnya, ketika ia hendak memberi izin, sambungan telepon dari pihak keluarga tiba-tiba terputus.
“Tiba-tiba teleponnya terputus,” ucap Rita singkat.
Keluarga Melapor ke Wali Kota Gorontalo
Keluarga korban kini berencana membawa kasus meninggalnya Havid ini kepada Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, untuk mendapatkan keadilan.
Mereka merasa belum ada niat baik dari pihak puskesmas maupun pemerintah setempat sejak kejadian tragis tersebut mencuat.
Yuriske Duto, salah satu perwakilan keluarga, menegaskan bahwa insiden ini merupakan kelalaian fatal yang tidak boleh dibiarkan.
Ia menambahkan, hingga hari ini belum ada pihak dari Puskesmas Sipatana yang datang memberikan penjelasan maupun sekadar meminta maaf kepada keluarga.
“Sampai sekarang tidak ada itikad baik dari kapus atau puskesmas. Tidak ada seorang pun yang datang ke rumah duka,” ungkap Yuriske.
Hal inilah yang mendorong keluarga untuk membawa masalah ini kepada pihak berwenang di tingkat kota.
“Kami ingin bertemu langsung dengan kapus, pihak keluarga, dan Pak Wali Kota,” tegas Yuriske, Rabu (19/11/2025), sebagaimana dikutip Tribun Gorontalo.
Yuriske juga mengungkapkan bahwa Sekda Kota Gorontalo sebelumnya sudah menghubungi lurah setempat untuk membahas persoalan ini, namun ia menolak karena merasa hal tersebut kurang tepat.
Meskipun Lurah Sipatana masih memiliki hubungan keluarga dengan mereka, Yuriske menegaskan bahwa ia tetap menolak pembahasan tersebut dilakukan tanpa kehadiran pihak-pihak utama.
| Pantas Habib Bahar Minta Kakinya Dicium Sehabis Salat, Helwa Bachmid Bongkar Borok Suaminya |
|
|---|
| Cair BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Hari Ini Rabu: Cek Lewat https//cekbansos.kemensos.go.id Via Online |
|
|---|
| Kasus Modus Love Scam di Depok: Pria Aniaya Teman Wanitanya Akibat Tolak Ikut Terlibat, Apa Itu? |
|
|---|
| Viral Suami Diduga Selingkuh dengan Adik Ipar di Rimbo Bujang, Polisi: Belum Ada Laporan |
|
|---|
| Sopir Mobil Boks Penabrak Petugas UPPKB Jambi Diamankan Satlantas Polres Batang Hari di Mersam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Sopir-Ambulans-Asik-Main-Voli-Pasien-Awalnya-Kritis-Kini-Meninggal-Dunia-Keluarga-Lapor-Walikota.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.