Berita Nasional

Mendikti Saintek Dorong Lulusan RI Cari Kerja ke Luar Negeri untuk Atasi Pengangguran

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengungkapkan ini adalah bagian dari target besar Presiden Prabowo Subianto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Mendikti Saintek Brian Yuliarto dan Mahasiswa Unja sarjana 

TRIBUNJAMBI.COM - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) membuat gebrakan kebijakan yang kontroversial namun strategis: mendorong lulusan universitas dan vokasi Indonesia untuk bekerja di luar negeri

Langkah ini diambil sebagai solusi ganda untuk mengurangi angka pengangguran sarjana sekaligus memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil global.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengungkapkan ini adalah bagian dari target besar Presiden Prabowo Subianto.

Target itu untuk menciptakan tenaga kerja Indonesia yang sangat kompetitif di pasar internasional.

“Salah satu perhatian kami adalah masalah pengangguran tingkat sarjana. Kita ingin lulusan kita mengisi kebutuhan SDM di dalam negeri, bahkan di luar negeri yang memang kebutuhannya sangat besar,” kata Menteri Brian di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (19/11/2025).

Karakter Bangsa Jadi Modal Utama

Brian menyoroti bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang sudah diakui global.

“Kita tahu bahwa karakter bangsa kita ini sangat baik, kita ini orangnya sopan-sopan, juga ulet dalam bekerja. Nah, ini sudah dikenal di luar negeri,” terangnya.

Baca juga: Juliana Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Jadi Sarjana, Seri V

Baca juga: Dokter Tifa: Kasus Ijazah Jokowi Capai Terminal Akademik, Minta Proses Hukum Dihentikan

Baca juga: RS Kardiologi Tercanggih Resmi Beroperasi di Solo, Presiden Prabowo: Ini Inisiatif Jokowi

Untuk memuluskan target ini, Kemendikti Saintek telah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).

Sertifikasi Bahasa akan Distandardisasi di Dalam Negeri

Demi mempersiapkan lulusan agar siap diserap pasar global, Pemerintah Indonesia akan membekali mereka dengan sertifikasi bahasa sesuai standar negara tujuan.

Brian menjelaskan langkah ini penting untuk efisiensi.

“Harapannya standar-standar itu bisa dilakukan di Indonesia, sehingga lulusan kita itu tidak perlu pergi ke negara-negara yang dituju untuk mengambil sertifikasi dan lain sebagainya,” pungkasnya, menandakan upaya percepatan proses penempatan kerja.

Solusi Ganda: Ekspor SDM dan Ciptakan Startup Lokal

Selain strategi ekspor SDM terampil, Kemendikti Saintek juga menjalankan dua program utama di dalam negeri untuk menanggulangi pengangguran:

Penguatan Vokasi:

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved