Berita Viral
Viral Papan Bunga 'Pelakor' di Wisuda Dokter Medan Berujung Laporan Polisi Pencemaran Nama Baik
Kasus viral pengiriman papan bunga berisi sindiran pedas yang menuduh seorang dokter muda sebagai "pelakor" memasuki babak baru.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada kedua orangtua, adik dan seluruh keluarga besar... Saya juga meminta maaf kepada kampus karena menjadikan citra kampus dianggap jelek oleh masyarakat," pinta SW.
Akibat postingan tersebut, SW mengaku menerima berbagai macam komentar negatif, ancaman, dan bahkan intimidasi fisik.
"Karena itu saya kemudian mau melaporkan ini karena nama saya merasa dicemarkan," ujarnya. Kuasa hukum SW juga menegaskan akan melakukan langkah hukum terhadap semua berita dan postingan yang beredar tanpa kroscek fakta.
Ancaman Sanksi IDI dan Sorotan terhadap Suami
Selain laporan polisi, kasus ini juga mendapat sorotan dari warganet.
Beberapa pengguna media sosial menyarankan agar kasus ini dilaporkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena pernah ada preseden sanksi pencabutan izin praktik dalam kasus serupa.
Menanggapi saran tersebut, SFS sendiri menyebut berencana bertemu dengan pihak IDI pada Senin (27/10/2025) untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.
Di media sosial, banyak warganet juga menyayangkan perilaku sang suami yang tidak dituntut pertanggungjawabannya.
Pernikahan SFS dan suaminya sendiri diketahui baru berusia sekitar satu tahun.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMJyVjgswm--gAw?ceid=ID:id&oc=3
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Karma-Dokter-SWN-Dikirim-Papan-Bunga-Hujatan-Pelakor-di-Hari-Wisuda-Isi-Chat-WA-Bocor-ke-Medsos.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.