Berita Viral

Nasib Guru SD Rekam Plafon Kelas Roboh Malah Disuruh Minta Maaf Gegara Viral, Dianggap Lalai

Guru SD di Sulsel bernama Ahmad Firman itu diminta menyampaikan permohonan maaf setelah mengabadikan kondisi ruang kelas yang runtuh melalui

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Nasib Guru SD Rekam Plafon Kelas Roboh Malah Disuruh Minta Maaf Gegara Viral, Dianggap Lalai 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah video plafon ruang kelas ambruk direkam oleh seorang guru SD di Sulawesi Selatan bernama Ahmad Firman, namun alih-alih mendapat dukungan, ia justru dipaksa untuk meminta maaf.

Ya, guru SD di Sulsel bernama Ahmad Firman itu diminta menyampaikan permohonan maaf setelah mengabadikan kondisi ruang kelas yang runtuh melalui rekaman ponselnya.

Awalnya, Firman mendokumentasikan kondisi kelas yang atap dan plafonnya tiba-tiba ambrol.

Ruang kelas tersebut mengalami kerusakan parah akibat terpaan angin kencang yang melanda wilayah itu.

Namun setelah rekaman itu menyebar luas, Firman DM kini diminta memberikan klarifikasi sekaligus menyampaikan permintaan maaf.

Dalam video klarifikasi yang ikut beredar melalui akun Instagram @bulukumbainfo, Firman terlihat menyampaikan permohonan maaf karena telah mempublikasikan rekaman kerusakan sekolah.

Diketahui, atap dan plafon ruang kelas di SDN 156 Kalukubodo itu roboh pada Selasa (11/11).

"Saya ingin memberikan klarifikasi terkait tayangan kerusakan pada bagian atap dan plafon salah satu kelas di SD Kalukubodo, Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang belakangan beredar di media sosial. Saya menyatakan hal-hal sebagai berikut:

Baca juga: BLT Kesra 2025 Rp 900 Cair Hari Ini Minggu: Cek Disini https//cekbansos.kemensos.go.id Via Online

Baca juga: Berakhir Tragis: Polisi Tewas Ditikam Paman ASN TNI, Korban Perelerai Cekcok

Nama saya Ahmad Firman DM SP.d, jabatan guru kelas, dan dengan penuh kesadaran saya menegaskan bahwa benar saya yang membuat video terkait kondisi kerusakan plafon sekolah tersebut,

Bahwa benar saya pula yang mengirimkan video itu ke sebuah grup WhatsApp yang beranggotakan 286 orang," kata Firman.

Firman mengakui bahwa tujuan awalnya mengunggah video ke grup WA adalah agar ada anggota dewan Bulukumba yang melihat langsung kondisi sekolah dan bisa membantu penyelesaiannya.

"Bahwa benar tujuan saya membagikan video tersebut ke grup WA agar oknum anggota dewan Bulukumba bisa melihat sekaligus membantu proses perbaikan kerusakan sekolah.

Bahwa benar kepala sekolah telah mengingatkan saya bahwa segala urusan tata kelola sekolah seharusnya terlebih dahulu dilaporkan secara pribadi kepada kepala sekolah," jelasnya.

Meski demikian, Firman tak menampik bahwa dirinya lalai karena memilih membagikan video kerusakan itu ke grup WA yang besar.

"Saya mengakui kelalaian saya membagikan video ke grup WA tersebut, sehingga secara pribadi saya menegaskan bahwa saya telah lalai menjalankan amanah pimpinan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved