Berita Viral

Sosok Gus Elham Yahya Pendakwah Cium Bocah Perempuan yang Dikecam, Menteri PPA: Pelecehan

Sosok Gus Elham Yahya yang dikenal aktif berdakwah di berbagai majelis itu kini jadi perbincangan hangat setelah videonya mencium dan mengokop bocah

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Sosok Gus Elham Yahya, Pendakwah Cium Kokop Bocah Perempuan Dikecam, Menteri PPA: Pelehan 

“Ketika seorang ustaz, seorang Gus, mencium anak kecil walau disaksikan orang tua, publik tetap menilai itu tidak patut dan tak lazim dalam konteks dakwah,” jelasnya dalam tayangan YouTube TV One, Rabu (12/11/2025).

KH Hasan menambahkan, masyarakat memiliki standar kepantasan dan etika sosial yang harus dijunjung tinggi oleh tokoh agama.

Profil dan Latar Belakang Gus Elham Yahya

Nama lengkapnya adalah Muhammad Elham Yahya Luqman, lahir pada 8 Juli 2001 di Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Ia merupakan putra KH Luqman Arifin Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 1 Kediri, serta cucu dari KH Mudhofir Ilyas, pendiri Pondok Pesantren Al Ikhlas Kaliboto.

Gus Elham menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri — salah satu pesantren besar yang banyak melahirkan tokoh ulama di Indonesia.

Di usia muda, ia dikenal ramah, sederhana, dan dekat dengan masyarakat, serta aktif berdakwah dengan pendekatan humanis.

Ia mendirikan Pondok Pesantren Al Ikhlas 2 dan Majelis Taklim Ibadallah, yang menjadi wadah pembinaan bagi santri dari berbagai latar belakang, termasuk mantan preman dan pecandu.

Ceramah-ceramahnya dikenal membumi dan mudah diterima karena gaya dakwahnya yang bersahaja dan peka terhadap isu sosial.

Alih-alih mengejar popularitas, Gus Elham lebih memilih fokus berdakwah di daerah asalnya, Kediri.

Komitmennya dalam mendidik generasi muda membuatnya dikenal sebagai pendakwah muda inspiratif di kalangan santri Jawa Timur.

Gus Elham Yahya Minta Maaf dan Akui Kekhilafan

Setelah videonya viral dan menuai kecaman, Gus Elham Yahya akhirnya menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat.

“Saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya atas video yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” ujarnya dalam klarifikasi di akun resmi Majelis Taklim Ibadallah, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya, serta berjanji akan memperbaiki cara berdakwah agar sesuai dengan norma agama dan budaya bangsa.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved