Berita Regional

Hidup Getir Nenek 63 Tahun di Gubuk tanpa Listrik usai Tertipu Rp52 Juta

Nenek berusia 63 tahun kini tidak punya apa-apa. Ia hidup sebatang kara, dan hanya tinggal di gubuk.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TribunBatam.id/Bares Lumbantobig
HIDUP DI GUBUK - Nenek Siin (63) hidup di gubuk. Ia diwawancarai jurnalis Tribun Batam beberapa waktu lalu. 

Saat itulah ia mengetahui rumah itu telah dijual kepada pihak lain.

“Rumah itu sudah dijual ke Brimob. Jadi dia berarti nipu saya,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Yang lebih menyakitkan, ketika ia menagih uangnya, justru dimaki-maki.

“Dimaki-maki lah kita. Katanya pembohong lah, ini lah itu lah. Padahal saya yang jadi korban. Saya yang kehilangan uang,” ujarnya sambil mengusap air mata.

Lapor Polisi, tapi Pelaku Mangkir

Sejak kehilangan uangnya, kondisi kesehatan Nenek Siin menurun.

Ia sering sakit dan stres memikirkan uang hasil jerih payahnya yang lenyap.

“Karena uang itu tidak dibalikkan, saya tertekan batin. Mikirin terus. Jadi ya tidak sehat lah saya,” katanya lirih.

Setelah hampir satu tahun menahan diri, Nenek Siin akhirnya melapor ke Polsek Sagulung sebelum Ramadan tahun ini.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Galang dengan pendampingan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Namun, kedua terlapor, Meta dan Nengsih, sudah dua kali dipanggil penyidik tetapi belum pernah hadir.

“Saya minta keadilan. Balikkan aja uang itu. Kalau dibalikkan, saya bisa nanam lagi, timun atau singkong. Tapi ini tidak ada. Ya bagaimana,” ujarnya pasrah.

Harapan di Tengah Gelapnya Gubuk

Sore itu, matahari mulai tenggelam di balik pepohonan.

Gubuk Nenek Siin semakin gelap tanpa penerangan. Ia duduk diam di tepi kasur, ditemani anak perempuannya yang sesekali mengelus punggungnya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved