Berita Viral

Heboh Dua Ambulans Partai Politik di Jawa Tengah Diserang Orang tak Dikenal

Dua unit ambulans milik partai politik, yang selama ini krusial dalam membantu warga, menjadi sasaran kejahatan

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Tribun Solo/Tri Widodo
Ambulans Dirusak-Ambulans gratis bagi masyarakat di wilayah Boyolali dan Sragen, Jawa Tengah, kini menghadapi kendala serius.  

TRIBUNJAMBI.COM— Ambulans gratis bagi masyarakat di wilayah Boyolali dan Sragen, Jawa Tengah, kini menghadapi kendala serius. 

Dua unit ambulans milik partai politik, yang selama ini krusial dalam membantu warga, menjadi sasaran kejahatan dalam dua bulan terakhir.

​Satu unit ambulans di Boyolali rusak berat akibat insiden tabrak lari misterius, sementara satu unit lainnya di Sragen raib dibawa kabur pencuri.

Kedua kendaraan tersebut padahal aktif digunakan untuk layanan darurat, mengantar pasien, hingga pengantaran jenazah secara gratis.

​Insiden terbaru terjadi di Kabupaten Boyolali pada Selasa (11/11/2025) dini hari.

Satu unit mobil ambulans milik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Boyolali, yang terparkir di depan rumah relawannya, ditabrak secara misterius oleh orang tak dikenal (OTK) sekitar pukul 02.00 WIB.

​Ketua DPD PKS Boyolali, Wahyono, menjelaskan bahwa ambulans tersebut diparkir di depan rumah Sulis, seorang relawan ambulans PKS, di Dukuh Pengkol, Desa Musuk, Kecamatan Musuk.

​"Sebelum kejadian, mobil itu baru saja selesai digunakan untuk memulangkan pasien ke Kabupaten Temanggung. Setelah itu, ambulans diparkirkan di depan rumah Sulis," ujar Wahyono saat dikonfirmasi, Selasa.

​Nahas, pada pagi harinya, kendaraan pelayanan umat itu ditemukan dalam kondisi rusak parah.

​"Bagian belakang ambulans ringsek dan kaca mobil juga pecah,” kata Wahyono, dikutip dari Tribun Solo.

​Kerasnya benturan tabrakan tersebut bahkan membuat ambulans terdorong ke depan hingga menghantam dinding rumah Sulis. Akibatnya, kerusakan tidak hanya dialami ambulans, tetapi juga rumah relawan tersebut.

​“Dinding rumah ikut rusak dan kaca jendela pecah karena dorongan mobil,” tambah Wahyono.

​Hingga kini, pelaku penabrakan masih misterius dan belum diketahui identitasnya. Proses pelacakan terkendala minimnya bukti di lokasi. Tidak ada kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) yang bisa membantu mengungkap kasus ini.

​"Ya kami harap pelaku yang nabrak bisa datang dan bertanggung jawab," kata Wahyono.

​Kasus Serupa di Sragen, Pelayanan Warga Terhenti

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved