Viral Pemotor yang Terobos Tol Ternyata Anak Berkebutuhan Khusus, Begini Kata Keluarga

TRIBUNJAMBI.COM -Seorang remaja pria berinisial RSN (17), yang diketahui merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK), diamankan petugas Patroli Jalan Raya (PJR).

Remaja itu kedapatan menerobos masuk dan mengendarai sepeda motor di Tol Cisumdawu pada Minggu (9/11/2025) sore.

​Peristiwa ini diwarnai aksi kejar-kejaran setelah pengendara menolak berhenti saat dihalau petugas. Pihak keluarga telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas kejadian tersebut.

​Petugas PJR Tol Cisumdawu, Aiptu Nedi, menjelaskan kronologi kejadian. RSN terdeteksi memasuki ruas tol melalui Gerbang Tol Sumedang Kota sekitar pukul 16.40 WIB.

​“Pemotor masuk melalui Gerbang Tol Sumedang Kota dan melaju ke arah Bandung,” jelas Nedi.

​Peristiwa ini sempat terekam dalam video dan beredar di media sosial. Dalam rekaman, tampak pengendara sepeda motor matic berpelat nomor B 6995 WRL tersebut melaju di bahu jalan.

​Dua mobil patroli, terdiri dari PJR dan Patroli Tol Cisumdawu, berusaha menghentikan laju RSN. Namun, menurut Nedi, setibanya di KM 182, pemotor tersebut justru menambah kecepatan dan berusaha kabur.

​"Pemotor berhasil diamankan di KM 161 dan [kemudian] Diamankan ke Gerbang Tol Jatinangor," katanya.

​Setelah diamankan, diketahui bahwa RSN merupakan warga Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, dan merupakan anak berkebutuhan khusus.

​Di kediamannya di Sumedang, ayah RSN, Tony Sudrajat, menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf.

Dengan suara bergetar menahan tangis, ia menyatakan tindakan itu terjadi di luar sepengetahuan keluarga.

​“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya Tony Sudrajat, orang tua dari RSN yang tanpa sepengetahuan saya masuk ke area Tol Cisumdawu dengan sepeda motor. Saya mohon maaf kepada pihak PJR dan pengelola tol,” ujar Tony.

​Ia juga berjanji bahwa kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Pihak keluarga menambahkan bahwa RSN saat ini sedang dalam penanganan medis khusus dan memohon pengertian dari publik.

​“Anak kami memang sedang dalam penanganan khusus. Kami menyesal dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak,” tutup Tony.

Baca juga: Jaksa Tuntut Anggi 17 Tahun Penjara setelah Bunuh Teman Pria dengan Sianida