Berita Regional
28 Hari Kakak Beradik Hanya Minum Air Putih Sambil Jaga Jasad Ibu
Dua kakak beradik di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, bertahan hidup hanya dengan minum air rebusan selama 28 hari sambil menemani jenazah ibu mereka
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM - Selama 28 hari, kakak beradik ini hanya minum air putih. Mereka menjaga jasad ibunya yang telah tiada.
Sabtu (1/11/2025), keduanya ditemukan dalam keadaan terkulai lemas, menjaga jasad ibunya yang meninggal sejak 4 Oktober 2025 lalu.
28 Hari Minum Air Putih
Dua kakak beradik di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, bertahan hidup hanya dengan minum air rebusan selama 28 hari sambil menemani jenazah ibu mereka di rumah.
Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan adiknya, Intan Ayu Sulistyowati (17), ditemukan dalam kondisi lemah di rumah mereka di Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal.
Di lokasi yang sama, warga juga mendapati tubuh sang ibu, Setianingsih (51), sudah tak bernyawa, Sabtu (1/11/2025).
Setianingsih diketahui telah meninggal hampir satu bulan sebelum ditemukan.
Kedua kakak beradik itu kini dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Boja Kendal.
Putri mengatakan ia dan adiknya hanya bertahan dengan air putih sejak 4 Oktober 2025.
"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal.
"Tetangga tidak tahu, tahunya ya itu tanggal 1 November. Saya sama adik minum air," ujarnya kepada TribunJateng.com, Senin (3/11/2025).
Menurut Putri, mereka tidak mencari bantuan karena mengikuti pesan sang ibu.
"Enggak bilang ke tetangga, ibu enggak ngebolehin, dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," cerita Putri.
Putri menjelaskan, ayahnya meninggal pada 2017 di Kalimantan.
Setelah itu, keluarga berpindah dari Semarang ke Boja pada 2019.
"Ibu di Semarang ga kerja cuma masak, bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," katanya.
Kondisi Psikologis
Dokter RS Muhammadiyah Boja, Arfa Bima Firizqina, mengungkapkan keduanya mengalami gangguan psikis.
"Iya, keduanya mengalami kekurangan berupa kesadaran psikiater," ujarnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, Intan tak sadarkan diri sementara Putri masih sadar namun sangat lemah.
Hasil pemeriksaan menunjukkan mereka tidak mengalami kekurangan gula darah meski tak makan hampir sebulan, namun mengalami dehidrasi parah.
"Tidak ada tanda kurang gula tapi mengalami dehidrasi. Dan tim medis menemukan kedua pasien lemas saat dibawa ke sini pada Sabtu kemarin," jelasnya.
Arfa menambahkan, pemeriksaan lanjutan masih sulit dilakukan karena pernyataan Putri sering berubah, sementara Intan kesulitan berbicara.
"Waktu dianalisa jawabannya selalu berubah (Putri)," katanya.
Kronologi Penemuan
Peristiwa ini terungkap setelah warga mencium bau busuk dari rumah keluarga tersebut dan melihat banyak lalat mengerubungi jendela.
Ketika pintu berhasil dibuka, warga menemukan Putri dan Intan lemah, serta jenazah Setianingsih dalam kondisi membusuk.
"Ditanya sama warga, ibunya di mana. Terus dijawab itu di dalam, tapi pas dilihat itu ibu Setianingsih sudah meninggal dan membusuk," terang Kepala Desa Bebengan, Wastoni, Senin.
Ia langsung menghubungi pihak kepolisian.
"Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai," tambahnya.
Pemkab Kendal Terlibat
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari turut menjenguk Putri dan Intan di rumah sakit.
Ia menyampaikan keprihatinannya dan memastikan pemerintah akan menanggung kebutuhan hidup mereka ke depan.
Menurutnya, kondisi Putri mulai membaik meski secara mental masih belum stabil.
"Setelah masuk ke sini, itu berangsur membaik. Kemarin kakaknya susah diajak komunikasi, sekarang sudah bisa meski kadang-kadang meski masih berubah-ubah," ucapnya.
Putri dan Intan rencananya akan ditempatkan di Panti Margi Utomo, Semarang.
Intan yang memiliki keterbelakangan mental akan mendapatkan penanganan khusus, sementara Putri akan diberikan pelatihan agar bisa mandiri.
"Sedangkan kakaknya nanti sambil diberi pelatihan khusus di sana untuk masa depannya. Misal menjahit atau bagaimana. Kita sudah koordinasi dengan Dinsos Jawa Tengah," kata Tika.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Dua Anak di Kendal Hampir Sebulan Hanya Minum Air Putih, Ibu Meninggal Tetangga Tak Tahu
(TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah)
Baca juga: Cerita dari Pasar Kramat Tinggi: Pedagang Ramai, Pembeli Terasa Sepi
Baca juga: Manipulatif Bripda Waldi Balas Pesan Adik Dosen di Bungo yang Ia Habisi: Dak Nyangka
Baca juga: Jelinya Cara Bripda Waldi Renggut Hidup dan Kehormatan Dosen Wanita di Bungo
| Abdul Wahid Jadi Gubernur Riau Keempat yang Terjerat Korupsi dan Pemerasan, Siapa 3 Lainnya? |
|
|---|
| Gubernur Riau Jadi Tersangka Dugaan Pemerasan Pasca OTT KPK |
|
|---|
| Rentenir Habisi Nenek 74 Tahun lalu Bakar Jasad di Tengah Hutan |
|
|---|
| Hotspot Mati lalu Ihsan Kejar Novrianto yang Terbirit Cuma Pakai Bawahan |
|
|---|
| Anak Laki-Laki 11 Tahun Ditinggal Orang Tua jadi Korban Oknum Guru Berkali-kali |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/kakak-beradik-jaga-jasad-ibu-05112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.