Berita Viral

Pesan Tegas Prabowo Minta Masalah Whoosh Tak Dipolitisasi: Saya Tanggung Jawab!

Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menegaskan bahwa dirinya memikul tanggung jawab penuh atas proyek Kereta Cepat Whoosh

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Pesan Tegas Prabowo Minta Masalah Whoosh Tak Dipolitisasi: Saya Tanggung Jawab! 

KPK telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memanggil sejumlah orang untuk dimintai keterangan dalam tahap penyelidikan.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut pemanggilan itu penting untuk membangun konstruksi perkara secara menyeluruh.

“Dalam penyelidikan perkara KCIC, tim penyelidik meminta keterangan sejumlah pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini,” kata Budi kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

Budi menjelaskan, setiap informasi yang diberikan para saksi akan sangat membantu tim dalam menelusuri dugaan tindak pidana pada proyek strategis nasional tersebut.

Ia menambahkan, proses pemeriksaan berjalan lancar karena para pihak yang dipanggil sejauh ini bersikap kooperatif.

“Pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan sejauh ini kooperatif,” ujarnya.

Meski begitu, KPK memastikan penyelidikan tidak berhenti dan masih akan menelusuri pihak-pihak lain yang diduga relevan dengan perkara ini.

Budi enggan membeberkan nama-nama yang sudah dipanggil, termasuk apakah Badan Pertanahan Nasional (BPN) termasuk di antaranya.

“Karena perkara ini masih di tahap penyelidikan, kami belum bisa menyampaikan detail materi atau pihak-pihak yang sudah dimintai keterangan,” jelasnya.

Budi menegaskan fokus utama penyelidik saat ini adalah memastikan terlebih dahulu adanya peristiwa pidana. Jika ditemukan alat bukti yang cukup, barulah kasus ini akan naik ke tahap penyidikan dan penetapan tersangka.

“Penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres,” ujarnya menegaskan.

KPK pun mengimbau seluruh pihak yang nantinya dipanggil agar bersikap terbuka dan membantu proses hukum demi mempercepat pengungkapan kasus ini.

Dugaan Mark Up Biaya Pembangunan

Kasus dugaan mark up proyek Whoosh pertama kali mencuat pada awal 2025 setelah mantan Menkopolhukam Mahfud MD mengungkapkan adanya kejanggalan biaya pembangunan.

Mahfud, mengutip ekonom Anthony Budiawan dan analis kebijakan publik Agus Pambagio, menyebut biaya pembangunan per kilometer kereta cepat di Indonesia jauh lebih mahal dibanding di China.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved