Berita Viral

Pesan Tegas Prabowo Minta Masalah Whoosh Tak Dipolitisasi: Saya Tanggung Jawab!

Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menegaskan bahwa dirinya memikul tanggung jawab penuh atas proyek Kereta Cepat Whoosh

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Pesan Tegas Prabowo Minta Masalah Whoosh Tak Dipolitisasi: Saya Tanggung Jawab! 

TRIBUNJAMBI.COM – Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menegaskan bahwa dirinya memikul tanggung jawab penuh atas proyek Kereta Cepat Whoosh yang belakangan menjadi sorotan publik.

Ya, Prabowo Subianto meminta masyarakat tidak khawatir dan mengimbau agar isu proyek strategis nasional itu tidak dipolitisasi.

“Nggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” tegas Presiden Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Kemudian, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang cukup kokoh untuk mendanai proyek-proyek besar seperti Whoosh tanpa perlu merasa terbebani

Menurut Presiden Prabowo, proyek kereta cepat bukan hanya soal hitungan bisnis, tetapi bentuk pelayanan publik yang harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Whoosh itu public transport. Di seluruh dunia, transportasi publik tidak dihitung untung ruginya, tapi dilihat dari manfaatnya untuk rakyat. Di mana-mana begitu, ini namanya public service obligations,” ujarnya menegaskan.

Baca juga: Nelangsa Kakak Adik Tak Makan 28 Hari Disamping Mayat Ibunya, Dapat Pesan Tak Repotkan Tetangga

Baca juga: Ketakutan Uya Kuya Membekas Sejak Apartemennya Didatangi Massa hingga Diteriaki usai Rumah Dijarah

Baca juga: Tertunduk Lesu Gubernur Riau Saat Tiba di Gedung KPK Pakai Sandal, Ditanya Awak Media Hanya Bungkam

Lebih jauh, Presiden Prabowo menekankan pentingnya subsidi pemerintah sebagai wujud kehadiran negara dalam pelayanan publik.

Ia menyebutkan bahwa saat ini pemerintah menanggung subsidi hingga 60 persen dari tarif kereta api, sementara masyarakat hanya membayar sekitar 20 persen.

“Tadi disampaikan oleh Menhub, semua kereta api disubsidi pemerintah 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini bentuk kehadiran negara,” jelasnya.

Prabowo menambahkan, dana subsidi dan pembiayaan publik berasal dari pajak dan kekayaan negara, sehingga setiap rupiah harus dikelola dengan penuh tanggung jawab serta bebas dari kebocoran.

Menurutnya, Indonesia adalah negara besar yang mampu membiayai proyek strategis, termasuk Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.

“Indonesia bukan negara sembarangan. Kita hitung, tidak ada masalah. Jadi PT KAI tidak usah khawatir, semua tidak usah khawatir. Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat,” kata Prabowo.

Prabowo juga mengingatkan agar isu seputar Whoosh tidak dijadikan alat politik oleh pihak-pihak tertentu.

“Jangan khawatir. Semua sudah saya pelajari. Indonesia sanggup, dan itu hal yang wajar. Jangan dipolitisasi. Jangan kita menari di gendang orang lain. Mungkin ada pihak yang ingin menimbulkan kecemasan, tapi tenang saja,” pungkasnya.
 
Proyek Whoosh Sedang Diselidiki KPK

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan korupsi dan mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) yang dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved