Klarifikasi Mantan Bupati Dharmasraya Usai Digrebek Sesama Jenis, Bantah Check In dengan Pria

Ringkasan Berita:

• Viral Mantan Bupati Dharmasraya Digerebek Warga di Hotel Bersama Pria Muda
• Video Amatir Berdurasi Satu Menit Picu Heboh, Warga Teriakkan Tuduhan Mengejutkan
• AG Akhirnya Muncul Klarifikasi, Akui Dirinya di Video tapi Bantah Semua Tuduhan
• Polisi Benarkan Kejadian, tapi Belum Ada Laporan Resmi Masuk

TRIBUNJAMBI.COM - Viral mantan Bupati Dharmasraya Ditangkap Warga, Dituduh Mesum Sesama Jenis di Hotel, Kini Buka Suara Klarifikasi

Ya, viral di media sosial video seorang mantan bupati di Sumatera Barat (Sumbar) yang digerebek warga di kamar hotel usai check-in bersama seorang pria muda.

Peristiwa itu sontak memicu kehebohan karena sosok dalam video tersebut disebut-sebut merupakan mantan Bupati Dharmasraya, berinisial AG.

Dalam video berdurasi singkat yang beredar luas di berbagai platform, AG tampak panik saat digerebek warga di dalam kamar hotel.

Ia bahkan terlihat berusaha kabur keluar kamar sebelum akhirnya diamankan oleh sejumlah warga sekitar.

Kini, AG akhirnya muncul memberikan klarifikasi resmi terkait video viral tersebut.

Baca juga: Apa Jaminan Jokowi Alihkan MoU Whosh dari Jepang ke China? Mahfud MD Minta KPK Cari Dokumen Rahasia

Baca juga: Cemas Jokowi Jika KPK Lanjut Usut Kasus Korupsi Kereta Cepat, Rocky Gerung: Mencengangkan

Melalui sebuah video pernyataan yang diterima TribunPadang.com, Kamis (30/10/2025), AG membenarkan bahwa sosok pria dalam video yang beredar memang dirinya.

Namun, AG dengan tegas membantah tudingan yang menyebut dirinya melakukan tindakan menyimpang bersama pria muda tersebut.

“Benar, orang dengan inisial AG dalam video itu adalah saya. Tetapi, narasi yang beredar dalam video tersebut sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan,” ujar AG dalam video klarifikasi resminya.

AG menilai kejadian yang viral itu bermula dari kesalahpahaman yang disertai tindakan provokatif dari sejumlah pihak.

Menurutnya, rekaman yang tersebar di media sosial diambil tanpa izin dan tanpa konteks sebenarnya.

“Kejadian itu terjadi akibat kesalahpahaman dan adanya tindakan provokatif dari pihak lain yang kemudian menyebarkan rekaman tersebut secara sepihak tanpa izin serta tanpa menjelaskan konteks sebenarnya,” tegas AG.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak langsung menelan mentah-mentah informasi yang beredar di dunia maya tanpa memastikan kebenarannya.

“Saya berharap masyarakat Dharmasraya dan masyarakat Sumbar pada umumnya bisa lebih bijak menyaring informasi serta tidak mudah percaya dengan narasi yang tidak jelas sumber dan faktanya,” ucapnya.