Klarifikasi Mantan Bupati Dharmasraya Usai Digrebek Sesama Jenis, Bantah Check In dengan Pria

Tak lupa, AG juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga dan kerabat yang telah memberikan dukungan moral di tengah situasi yang menimpanya.

“Terima kasih atas doa dan dukungan keluarga, istri, anak-anak, sahabat, serta teman-teman media di mana pun berada. Semoga kebenaran segera terungkap dan keadilan ditegakkan,” tuturnya menutup pernyataan.

Pihak TribunPadang.com telah mencoba menghubungi AG untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut terkait klarifikasi tersebut, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari yang bersangkutan.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan video amatir berdurasi sekitar satu menit yang menarasikan penangkapan seorang mantan kepala daerah di Sumbar berinisial AG.

Video itu memperlihatkan momen ketika AG diamankan oleh warga di Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, pada Rabu (29/10/2025).

Dalam rekaman itu, terdengar suara warga yang meneriakkan kalimat bernada tuduhan, “Orang homo-homo, tertangkap, tertangkap!”

AG tampak ketakutan dan berulang kali meminta tolong kepada warga yang memegangi tangan serta pakaiannya.

“Indak, indak, tolong, Bang,” ucap AG dengan suara gemetar dalam video tersebut.

Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, membenarkan bahwa pria dalam video yang viral adalah mantan Bupati Dharmasraya berinisial AG.

Menurut Yuliadi, kejadian itu terjadi pada Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Peristiwa berawal saat resepsionis penginapan mendengar suara ribut dari dalam kamar yang dihuni AG dan seorang pria muda.

“Sekitar pukul 12.00 WIB mereka check-in. Tak lama kemudian, resepsionis mendengar keributan dari dalam kamar dan memberitahukan kepada warga sekitar,” jelas Yuliadi.

Beberapa warga kemudian mendatangi kamar tersebut dan menggedor pintu hingga akhirnya AG keluar.

Begitu pintu terbuka, AG langsung berusaha kabur namun akhirnya berhasil diamankan oleh warga.

Usai kejadian, AG sempat dibawa ke Polsek Padang Utara untuk dimintai keterangan.

Namun, hingga kini pihak kepolisian belum menerima laporan resmi baik dari AG maupun pihak lain yang disebut sebagai korban.

“Laporan belum ada yang masuk, baik dari pihak AG maupun dari pihak lainnya. Jadi, sampai saat ini belum ada laporan yang kami terima,” pungkas AKP Yuliadi.