Berita Viral
Kagetnya Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Aqua ke 2 BUMD Jabar, PDAM dan PJT Memalak? Korupsi?
Dana itu diduga mengalir ke dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, yaitu PDAM dan Perum Jasa Tirta (PJT) II.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) mengungkap temuan mengejutkan mengenai dugaan aliran dana yang tak wajar dari perusahaan air minum dalam kemasan, Aqua.
Dana itu diduga mengalir ke dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, yaitu PDAM dan Perum Jasa Tirta (PJT) II.
Mantan Bupati Purwakarta itu bahkan secara tegas menyebut praktik tersebut sebagai tindakan memalak.
Untuk itu, Dedi Mulyadi berencana segera melakukan evaluasi total terhadap kedua perusahaan daerah tersebut.
Temuan ini terkuak saat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik Aqua di Subang untuk mencari solusi penyediaan air bersih bagi warga sekitar.
Kejanggalan muncul ketika Dedi Mulyadi menanyakan mengapa air sisa buangan pabrik yang dapat digunakan warga harus berbayar dan masuk ke rekening PDAM.
Karyawan Aqua menjelaskan bahwa perusahaannya berkewajiban membayar pajak ke PDAM.
"Air yang dibuangin kalau misal digunakan ada meternya lagi bayar lagi ke PDAM," kata karyawan Aqua.
"Kenapa harus bayar ke PDAM?" tanya KDM heran.
Baca juga: Heboh WNA Israel ber-KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Turun Tangan,Ini Fakta di Balik Identitas Aron Geller
Baca juga: Menkeu Purbaya Beri Alarm Bahaya soal Jual Beli Jabatan, Wali Kota Bekasi Pernah Jadi Korban OTT KPK
Baca juga: Terungkap! Jasad Wanita yang Ditemukan di Batang Tebo Jambi Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap
"Karena dari kita kan pajaknya masuknya ke PDAM," jawab karyawan.
Padahal, Aqua memiliki Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA) dan mengelola sumber airnya sendiri, di luar jaringan distribusi PDAM.
"Ini kan bukan air PDAM, kenapa bayarnya harus ke PDAM?" cecar Dedi Mulyadi.
Karyawan kemudian membeberkan bahwa Aqua melakukan pembayaran ke tiga tempat sekaligus.
Ketiganya yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), PDAM, dan PJT II.
Pembayaran ke PDAM bahkan dilakukan seolah-olah Aqua adalah seorang konsumen.
"Bayarnya langsung ke rekening PDAM? Gak, gak. Jadi gak boleh PDAM mungutin yang dari bapak, kecuali PDAM dia punya aliran air yang dibeli oleh bapak. Hitungannya sama kayak konsumen," tegas KDM.
Peran PJT Dipertanyakan: Dedi Curigai Aliran Dana Gelap
KDM semakin heran ketika Aqua juga mengaku membayar ke Perum Jasa Tirta (PJT) II, padahal PJT bertugas mengelola air permukaan (sungai), sementara Aqua menggunakan air tanah berdasarkan SIPA.
Baca juga: Terobosan Baru Dedi Mulyadi: Warga Jabar Kini Bisa Nyicil Bayar Pajak, Begini Syarat dan Caranya!
Baca juga: Mahfud MD Ogah Laporkan Dugaan Korupsi Kereta Cepat Warisan Jokowi ke KPK: Buang-buang Waktu
Baca juga: Identitas Jasad Wanita Ditemukan di Batang Tebo Jambi Terkuak, Warga Bungo,Sempat Beredar dari Solok
"Kenapa harus bayar ke PJT? Kan bayar ke PJT kalau air sungai, kalau mata air ngapain bayar ke PJT? Peran PJT apa di sini?" tanya Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi, dengan adanya SIPA atau Surat Izin Pengusahaan Air Tanah, pembayaran pajak seharusnya cukup terpusat pada Pajak Air Bawah Tanah atau Pajak Mata Air.
Bukan menjadi 'palakan' oleh dua BUMD yang secara fungsi tidak terkait langsung dengan sumber air yang digunakan.
Ancaman Evaluasi Total
Merespons temuan aliran dana yang dinilai tidak masuk akal dan berpotensi menjadi aliran dana gelap dari perusahaan swasta ke BUMD, Dedi Mulyadi secara tegas mengumumkan akan mengevaluasi dua perusahaan daerah tersebut.
"Gak, gak nanti kita evaluasi. Nanti bayar pajak satu aja, pajak air bawah tanah, pajak mata air," kata Dedi Mulyadi, mengisyaratkan adanya perubahan kebijakan radikal terkait tata kelola air dan pemungutan pajak di Jawa Barat.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Disnakertrans Jambi Buka Lagi Program Magang ke Jepang 2025, Ini Jadwal dan Syaratnya
Baca juga: Detik-detik Personil Damkar Tebo Jambi Ilir Evakuasi Kuncing Dalam Sumur
Baca juga: Menkeu Purbaya Beri Alarm Bahaya soal Jual Beli Jabatan, Wali Kota Bekasi Pernah Jadi Korban OTT KPK
Baca juga: Menkeu Purbaya Beri Alarm Bahaya soal Jual Beli Jabatan, Wali Kota Bekasi Pernah Jadi Korban OTT KPK
Baca juga: Tragedi Bidara Cina: Penganiayaan Berujung Maut karena Dendam Terkait Sabu
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Gelap dari Aqua, PDAM Diam-diam Palak Pajak dari Pabrik, Korupsi ?

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.