Berita Viral
Jeritan Butet Dikeroyok 3 Harimau, Satwa Itu Kabur Setelah Dipukul di Wajah
Butet alias Bantet (28) diserang harimau Sumatera saat melakukan aktivitas mencari damar di kawasan hutan pada Senin (20/10/2025).
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono, menuturkan bahwa berdasarkan hasil verifikasi, lokasi kejadian berada di sekitar Sungai Balam, Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat. Kawasan tersebut termasuk Zona Tradisional TNBT dengan luas sekitar 4.870 hektare atau 3,38 persen dari total luas taman nasional.
Zona tradisional TNBT diperuntukkan bagi masyarakat adat yang telah lama menggantungkan hidup pada sumber daya hutan, dengan kegiatan seperti berburu, meramu, dan mengambil hasil hutan bukan kayu seperti damar.
Aktivitas tersebut diperbolehkan selama tetap memperhatikan kelestarian ekosistem dan tidak merusak habitat satwa liar.
Supartono menyebutkan, berdasarkan informasi di lapangan, dua dari tiga harimau yang menyerang diduga merupakan induk dan anak.
“Harimau dewasa menggigit kaki kiri korban, sementara anak harimau menyerang lutut kanan. Diduga induk harimau sedang melatih anaknya berburu,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Setelah peristiwa tersebut, tim BBKSDA Riau bersama pihak Balai TNBT mendatangi korban dan keluarganya di rumah sakit.
Petugas memberikan imbauan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di wilayah yang merupakan habitat harimau Sumatera.
Selain itu, tim gabungan juga melakukan pemantauan lapangan untuk memastikan tidak ada satwa liar yang masih berada di sekitar permukiman.
Hingga saat ini, kondisi korban dilaporkan mulai stabil setelah mendapatkan perawatan medis lanjutan.
BBKSDA Riau bersama aparat kepolisian dan pemerintah desa masih memantau situasi di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah potensi konflik lanjutan antara manusia dan satwa.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kawasan hutan di wilayah TNBT merupakan salah satu habitat penting bagi harimau Sumatera yang populasinya kian menurun.
Upaya mitigasi konflik manusia dan satwa terus dilakukan melalui patroli, sosialisasi kepada masyarakat, serta pembatasan aktivitas di zona dengan tingkat risiko tinggi.
Artikel diolah dari Tribun Pekanbaru
Baca juga: Lihat Potret Aden Jelatang si Harimau Putih Penghuni Baru Taman Rimbo Jambi
| BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Sudah Cair: Cek Disini https//cekbansos.kemensos.go.id |
|
|---|
| Heboh Tulang Belulang Manusia di Saluran Air, Ada Rangka Kepala hingga Kaki |
|
|---|
| Sosok Melda Safitri, Wanita Diceraikan Suami yang Baru Dilantik PPPK: Nggak Sama Dia Kami Bisa Hidup |
|
|---|
| Pedas Sindiran Purbaya Sebut Dedi Mulyadi Mungkin Dikibulin Anak Buahnya, Sekda: Saya Siap Mundur! |
|
|---|
| Kelewatan! Mahasiswi Korban Pemerkosaan Minta Perlindungan Malah Disuruh Kades Menikah dengan Pelaku |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.