Berita Viral
Heboh Bantahan Keras Anti 3 Tahun Lalu, Berakhir Tragis di Kamar Hotel Palembang
Kasus kamar hotel juga menyingkap tabir masa lalu korban, yang ironisnya bertolak belakang dengan jejak digital Anti tiga tahun silam.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Setelah melarikan diri, kengerian tak hanya datang dari ancaman penjara, namun juga dari teror spiritual. Febrianto mengaku tak bisa tidur nyenyak setelah membunuh Anti. Ia mengaku dihantui oleh arwah korban.
"Saya didatangi korban di dalam kamar," kata Febrianto dalam pengakuannya yang beredar.
Arwah Anti, menurut Febrianto, menampakkan diri dalam balutan pakaian serba putih sambil menggendong seorang anak.
Pengakuan ganjil ini menunjukkan tekanan psikologis yang luar biasa menghinggapi pelaku, yang kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Febrianto mengklaim arwah Anti meminta hal-hal yang berkaitan dengan spiritual dan penebusan dosa, seperti ziarah dan selamatan.
Baca juga: Potret Miris Siswi SD Jejaki Maut di Jembatan Rusak Bungo Jambi: Sudah Hancur, Tapi Tetap Dilewati
Baca juga: Ingat Penikaman di Pasar Angso Duo Jambi yang Pelakunya Pedagang Pempek? Divonis 10 Tahun 6 Bulan
“Suruh datang ke makam buat ziarah, minta maaf suruh mengadakan acara selamatan dan disuruh minta maaf kepada keluarga," ungkapnya, menirukan permintaan arwah yang menghantuinya.
Firasat dan Rasa Kehilangan
Di sisi lain, suami korban, Adi Rosadi, mengaku tak mengenali Febrianto, pria yang terekam CCTV masuk dan keluar dari kamar hotel bersama istrinya.
Adi juga mengungkapkan tidak ada firasat mencurigakan, bahkan Anti tak pernah hadir dalam mimpinya sejak malam kematian sang istri.
Namun, Adi Rosadi mengenang ada perbedaan pada wajah Anti saat terakhir kali bertemu.
"Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda. Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja," tutur Adi, mengenang pertemuan terakhir dengan istrinya yang tragis.
Kasus pembunuhan Anti Puspitasari (22) tidak hanya mengungkap sisi gelap transaksi online dan kekejian pelaku, tetapi juga menyoroti kerentanan ekonomi yang mungkin melatarbelakangi pekerjaan berbahaya yang dijalani korban.
Anti, yang dibunuh saat tengah hamil muda, diketahui memiliki suami, Adi Rosadi, yang bekerja di sebuah mal di Palembang.
Di balik citra open BO, jejak digital Anti Puspitasari di Facebook mengungkap kisah pilu perjuangan hidupnya. Beberapa kali, Anti diketahui sempat berkeluh kesah tentang kondisi ekonominya di media sosial.
Bahkan, ada catatan bahwa Anti sering meminjam uang melalui Facebook dan sering kali terpaksa menggadaikan ponselnya. Ia juga diketahui memiliki pekerjaan lain sebagai kurir antar makanan.
Kisah ini memberikan gambaran bahwa profesi open BO yang ia jalani, dan berujung pada kematiannya, mungkin merupakan upaya terdesak untuk menopang kondisi keuangan keluarga di tengah kehamilan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251018-Pembunuh-wanita-hamil-di-Palembang-ngaku-didatangi-arwah-korban-Anti.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.