Berita Viral
Heboh Bantahan Keras Anti 3 Tahun Lalu, Berakhir Tragis di Kamar Hotel Palembang
Kasus kamar hotel juga menyingkap tabir masa lalu korban, yang ironisnya bertolak belakang dengan jejak digital Anti tiga tahun silam.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tragedi ini berawal dari kesepakatan transaksi asmara berbayar.
Febrianto bertemu dengan Anti pada Jumat (10/10/2025), dan mereka check-in bersama di kamar hotel sekitar pukul 16.00 WIB.
Febrianto mengaku telah menyepakati tarif Rp300.000 untuk dua kali berhubungan badan.
Namun, janji itu diingkari. Pelaku hanya diizinkan main sekali tanpa pengaman dan, yang paling memicu amarah, ia disuruh keluar dari kamar sebelum waktu sewa habis dan sesi kedua dibatalkan sepihak oleh Anti.
Baca juga: Gelagat Resah Anti Sebelum Check In di Hotel, Wanita Itu Sibuk Cari Pinjaman Uang
Baca juga: Bentrok Panas di Jambi: Warga SAD dan Leasing Ribut Gegara Mobil, Warganet: Ketemu Lawan Sepadan
Dia menjelaskan alasan kekesalan yang membuatnya gelap mata dan berbuat nekat menghabisi nyawa Anti.
"Karena kesal, belum waktunya habis saya disuruh keluar dari kamar," ungkap Febrianto kepada penyidik.
Kekesalan yang berubah menjadi niat membunuh inilah yang mengantar Anti Puspitasari pada akhir hidup yang tragis di kamar hotel tersebut.
Kronologi Pembunuhan Sadis dan Pengakuan Pelaku Hingga Dihantui Arwah Korban
Amarah karena merasa dicurangi dalam transaksi open BO berujung pada pembunuhan sadis Anti Puspitasari.
Pelaku, Febrianto, yang baru saja diringkus di Desa Sido Mulya Jalur 18, pada Rabu (15/10/2025) malam, menceritakan detik-detik keji menghabisi nyawa ibu muda hamil tersebut.
Eksekusi Dingin di Tengah Kehamilan Korban
Febrianto menceritakan, dalam kondisi emosi memuncak, ia menyerang Anti dari belakang.
"Saya dari belakang, saya bungkam pakai baju korban. Terus dianya enggak bisa bicara, aku ikat. Dia masih gerak," ujar Febrianto, merujuk pada upaya korban untuk melawan.
Anti ditemukan keesokan harinya oleh petugas hotel yang hendak mengecek waktu check out dalam kondisi mengenaskan: tergeletak di lantai, mulut tersumpal baju dalaman, dan kedua tangan terikat jilbab warna pink.
Ini sesuai dengan pengakuan Febrianto yang menggunakan properti korban untuk melumpuhkannya.
Lebih mengejutkan, Febrianto mengaku setelah memastikan Anti tewas, ia tidak lagi melakukan hubungan badan. Ia segera melarikan diri, bahkan membawa serta sepeda motor milik korban.
"Saya habis ngiket enggak main (hubungan badan) sama sekali, langsung pergi ke rumah, naik motor korban," pungkasnya, menguatkan indikasi motif ganda: pembunuhan yang didorong kekecewaan personal, disertai dengan pencurian.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251018-Pembunuh-wanita-hamil-di-Palembang-ngaku-didatangi-arwah-korban-Anti.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.