Berita Internasional
Peringatan Keras Donald Trump dan PM Israel ke Hamas untuk Lucuti Senjata: Tidak Mau, Kami Bertindak
Permintaan itu datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Meskipun batas waktu pengembalian jasad sandera telah terlewati, perjanjian gencatan senjata memberikan kelonggaran waktu bagi Hamas untuk menemukan jasad sandera yang tersisa.
Netanyahu juga Beri Ancaman
Tak hanya Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengeluarkan ancaman serupa.
Netanyahu sebelumnya menyatakan harapan untuk mencapai fase perdamaian berikutnya dalam kesepakatan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: Donald Trump Ancam Hamas Jika Tolak Gencatan Senjata dan Tetap Berkuasa di Gaza: Kehancuran Total
Baca juga: Apa Kabar Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo? Tak Lagi Masuk PSN, Menteri Maruarar: Tetap Jalan
Namun, ia secara tegas menggarisbawahi satu syarat mutlak yang harus dipenuhi Hamas, yakni pelucutan senjata dan demiliterisasi total.
Tanpa hal tersebut, Netanyahu memperingatkan, "semua kekacauan akan pecah".
Syarat yang digaungkan kembali oleh Netanyahu ini sejalan dengan kondisi yang ditetapkan Trump, mediator utama dalam kesepakatan damai tersebut.
"Pertama, Hamas harus menyerahkan senjatanya," kata Netanyahu dalam wawancara eksklusif dengan CBS Mornings.
"Dan kedua, Anda ingin memastikan bahwa tidak ada pabrik senjata di dalam Gaza. Tidak ada penyelundupan senjata ke Gaza. Itulah demiliterisasi," tegasnya.
Sementara Israel optimistis, kelompok militan Hamas menolak mentah-mentah persyaratan untuk menyerahkan persenjataannya.
Bantuan Bakal Dihentikan
Hamas kembali mengembalikan empat jenazah sandera lainnya pada Selasa (14/10/2025).
Pengembalian empat jenazah ini dilakukan Hamas setelah Israel menuduh kelompok tersebut tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.
Selain menuduh, Israel bahkan mengancam Hamas akan menghentikan bantuan ke Gaza.
Perselisihan mengenai jenazah 28 sandera menjadi krisis pertama dalam proses perdamaian.
Di antara para sandera yang meninggal dan jenazahnya belum dikembalikan adalah dua warga negara Amerika, Itay Chen dan Omer Neutra.
Dikutip Axios, Hamas berjanji untuk memulangkan ke-28 orang tersebut berdasarkan kesepakatan, tetapi menekankan selama negosiasi bahwa mereka tidak mengetahui lokasi pasti banyak dari mereka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251015-PM-Israel-Benjamin-Netanyahu-dan-Presiden-AS-Donald-Trump.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.