Berita Viral

Nekatnya Heryanto Habisi dan Rudapaksa Dina Oktaviani di Ruang Tamu, Sang Ibu Bantah Soal Asmara

Kematian Dina Oktaviani (21), karyawati minimarket di Karawang, Jawa Barat, masih menyelimuti duka mendalam bagi keluarga.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Nekatnya Heryanto Habisi dan Rudapaksa Dina Oktaviani di Ruang Tamu, Sang Ibu Bantah Soal Asmara 

TRIBUNJAMBI.COM - Kematian Dina Oktaviani (21), karyawati minimarket di Karawang, Jawa Barat, masih menyelimuti duka mendalam bagi keluarga.

Diketahui pembunuhan Dina Oktaviani yang dilakukan oleh Heryanto (27), atasannya sendiri, membuka tabir tentang kepercayaan yang disalahgunakan, tekanan ekonomi dan kejahatan yang terencana.

Berikut Awal Mula Pertemuan Dina Oktaviani dan Heryanto yang berujung maut.

Pada Minggu sore, 5 Oktober, Dina Oktaviani dan Heryanto berkomunikasi melalui pesa singkat.

Kemudian keduanya sepakat untuk bertemu di rumah Heryanto, di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.

Menurut pengakuan pelaku, Dina datang untuk curhat soal percintaan dan meminta bantuan agar bisa melupakan mantan pacarnya.

Baca juga: Menderita Nadiem Makarim Hakim Tolak Praperadilan, Penetapan Tersangka Eks Mendikbud Sah

Baca juga: Habis Ammar Zoni Dipindah ke Lapas Cipinang Usai Kasus Narkoba, Ditjen Pemasyarakatan: Tak Ada Ampun

Baca juga: Dulu Bilang Purbaya Sok Jago, Ferdinand Hutahaean Malah Kini Dukung Menkeu Soal Utang KCJB

Namun, versi ini dibantah keras oleh ibu korban, Yayah, yang menyebut bahwa Heryanto memaksa Dina datang untuk mengantar uang pinjaman sebesar Rp 1,5 juta.

Dina berangkat sendiri dari rumahnya di Banyusari, Karawang, menggunakan sepeda motor.

Setibanya di rumah pelaku, suasana tampak biasa.

Mereka sempat berbincang akrab sebelum Heryanto melakukan aksi kejinya.

Heryanto membekap dan mencekik Dina hingga tewas.

Kejahatan yang Dilakukan Heryanto Terencana dan Sadis

Setelah memastikan korban meninggal, Heryanto malah diduga menyetubuhi jasad Dina. 

Pelaku juga mengambil barang berharga milik korban, seperti perhiasan dan ponsel, yang kemudian dijual.

Ia kemudian membungkus tubuh korban dengan kardus dan membuangnya ke Sungai Citarum.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved