Polemik di Papua

Detik-detik Tragis Serangan Diduga KKB Papua Berujung Kematian Guru di Yahukimo, Tewas Dianiaya

ragedi kemanusiaan yang merobek dunia pendidikan kembali terjadi di Bumi Cendrawasih dengan melibatkan KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Istimewa
Evakuasi guru Melani korban KKB Papua di Yahukimo 

TRIBUNJAMBI.COM - Tragedi kemanusiaan yang merobek dunia pendidikan kembali terjadi di Bumi Cendrawasih dengan melibatkan Kelompok Kliminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Sosok guru berdedikasi bernama Melani Wamea harus meregang nyawa secara tragis.

Dia menjadi korban penganiayaan brutal oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang diduga kuat terafiliasi dengan KKB Papua

Insiden memilukan ini terjadi di Holuwon, Kabupaten Yahukimo, pada Jumat (10/10).

Kematian almarhumah Guru Melani bukan sekadar statistik.

Ini adalah pukulan telak yang merenggut "cahaya pendidikan" di daerah terpencil.

Serta menyoroti darurat keamanan yang mengancam para tenaga pendidik di garda depan pembangunan sumber daya manusia Papua.

Data yang dihimpun mengungkapkan detik-detik tragis yang merenggut nyawa Guru Melani M. Wamea. 

Baca juga: Potret Mencekam Renggut Cahaya Pendidikan di Yahukimo: Guru Melani Tewas di Tangan KKB Papua

Baca juga: Gigit Jari Ammar Zoni Kini Diisolasi, Hak Bebas Bersyarat Dicabut, Diduga Edarkan Narkoba dari Rutan

Baca juga: Relawan Jokowi Ngamuk, Sebut Dokter Tifa Cs Orang Bodoh Usai Curigai Sosok Ibu Kandung Eks Presiden

Korban diketahui mendapat penyerangan saat sedang mencari bunga di dalam hutan. 

Lokasi kejadian, yang berada di luar lingkungan sekolah, dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit.

Kapolres Yahukimo, AKBP Zeth Zalino, mengonfirmasi kejadian ini. 

"Melani Wamea yang berprofesi sebagai guru, pada Jumat ini meninggal akibat luka setelah dianiaya KKB," ujar Kapolres Zeth.

Laporan kepolisian merinci momen mencekam tersebut:

Saksi Kunci

Seorang murid korban menjadi saksi kunci yang melihat dua orang pelaku, yang disebut membawa senjata tajam berupa parang, berada di lokasi.

Penemuan Korban

Setelah mendapat kabar tersebut, saksi bergegas menuju lokasi dan menemukan Ibu Guru Melani dalam kondisi bersimbah darah dan terdengar suara rintihan.

Evakuasi Dramatis dan Kematian di Udara

Upaya penyelamatan heroik segera dilakukan. 

Tiga orang guru dan lima pekerja bangunan, yang saat itu sedang membangun Perumahan Guru di Distrik Holuwon, berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi korban.

Baca juga: Kontak Tembak Pecah di Lanny Jaya, Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak, TNI Kuasai Markas OPM

Baca juga: Bukan Kabur! Kakek Tarman dan Gadis Pacitan Mahar Rp3M Viral Ternyata Lagi Honeymoon

Bupati Yahukimo, yang mendapat laporan dari Akso Balingga, Kepala Dinas Pendidikan, segera merespons dengan memerintahkan aparat melakukan evakuasi.

Dua pesawat milik MAF (Mission Aviation Fellowship) digunakan untuk membawa korban dari Distrik Holuwon menuju Wamena. 

Namun, dalam perjalanan dramatis tersebut, nyawa Melani M. Wamea tak tertolong. Ia meninggal dunia akibat luka bacok yang dideritanya.

"Dalam perjalanan itu korban Melani meninggal," tambah AKBP Zeth. 

Jenazah korban kini telah diterbangkan ke Sentani dan berada di RS Bhayangkara. 

Sementara, rekan-rekan guru (total 4 orang) dan pekerja bangunan (5 orang) turut dievakuasi ke Sentani Jayapura untuk menghindari kejadian susulan dan memberikan keterangan dalam proses penyelidikan.

Penyelidikan Intensif

Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai kelompok spesifik atau motif penyerangan yang dilakukan terhadap Guru Melani. 

Meskipun dugaan kuat mengarah pada KKB, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo, Akso Balingga, menyebut bahwa guru tersebut dianiaya oleh OTK yang merupakan masyarakat asli.

Kapolres Yahukimo menegaskan penyelidikan intensif masih terus dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku dan menegakkan keadilan.

Baca juga: KKB Papua Tembak 2 Pekerja PT di Intan Jaya, Sebby Sambom Klaim TPNPB-OPM Bertanggung Jawab

Baca juga: Pak Bray Sentil Brimob Polda Jambi Usai Geng Motor Marak: Tolonglah Peluru Jangan Disimpan di Gudang

Peristiwa ini kembali menyoroti betapa rentannya posisi para pendidik dan tenaga kesehatan di wilayah konflik Papua. 

Kehadiran mereka, yang semestinya dilindungi, justru kerap menjadi sasaran kekerasan yang mengintai nyawa. 

Kematian Guru Melani M. Wamea harus menjadi seruan bagi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk merumuskan strategi komprehensif yang melibatkan dialog, peningkatan keamanan, dan pembangunan sosial-ekonomi yang inklusif, demi menjamin perlindungan sipil dan mewujudkan Papua yang damai.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 2 Pelaku Curanmor Asal Kabupaten Bandung Ditangkap Tim Polsek Jelutung Jambi, Polisi Sita Motor

Baca juga: Keamarahan Warga Pemayung : Jalan Khusus Bukan Lagi Opsi Tapi Kebutuhan

Baca juga: Gigit Jari Ammar Zoni Kini Diisolasi, Hak Bebas Bersyarat Dicabut, Diduga Edarkan Narkoba dari Rutan

Baca juga: Gigit Jari Ammar Zoni Kini Diisolasi, Hak Bebas Bersyarat Dicabut, Diduga Edarkan Narkoba dari Rutan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved