Berita Nasional
Mengapa Kulit Jokowi Jadi Putih, Bandingkan Joe Biden yang Pernah Jadi Presiden
Bandingkan kondisi kulit Jokowi dan Joe Biden. Keduanya sama-sama pernah menjadi presiden.
TRIBUNJAMBI.COM - Kulit Jokowi berubah. Presiden ke-7 RI itu kini lebih putih.
Bandingkan kondisi kulit Jokowi dan Joe Biden. Keduanya sama-sama pernah menjadi presiden.
Apakah kondisi itu selalu terjadi pada orang yang pernah menjadi presiden?
Foto Joko Widodo (Jokowi) bersama istri, Iriana, jadi perbincangan.
Dalam foto yang dibagikan akun X (dulunya Twitter) @Tan_Mar3M pada, Sabtu (4/10/2025), Jokowi terlihat berkulit semakin putih.
Pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10/2025) lalu, Jokowi tidak hadir.
Hal tersebut juga menjadi pertanyaan.
Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, ajudan Jokowi, membocorkan kondisi kesehatan lelaki yang kini tinggal di Sumber, Surakarta..
Sebelumnya, Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Setelah pertemuan tersebut, Jokowi tidak muncul ke publik, termasuk di perayaan HUT TNI di monas.

Syarif bilang, ketidakhadiran Jokowi bukan tanpa sebab.
Kompol Syarif mengatakan, Jokowi saat ini masih dalam masa pemulihan dan dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang berisiko terpapar panas sinar matahari secara langsung.
"Saat ini beliau masih proses pemulihan, dan dianjurkan agar tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang terkena panas,” terang Syarif melalui pesan singkat kepada awak media.
Syarif menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Jokowi belum sepenuhnya pulih akibat penyakit yang dideritanya.
Sebelumnya, Jokowi diketahui mengalami alergi yang menyebabkan iritasi pada kulit tubuhnya.
Penyakit tersebut muncul setelah Jokowi menjalankan tugas sebagai delegasi perwakilan Pemerintah RI dalam kunjungan ke Vatikan beberapa bulan lalu.
Kondisi tersebut sempat menjadi sorotan publik setelah munculnya bercak kemerahan di wajah dan leher Jokowi saat menghadiri sejumlah kegiatan resmi.
Menanggapi hal tersebut, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, memastikan bahwa kondisi Jokowi bukan penyakit berat, melainkan hanya alergi kulit biasa.
Syarif menjelaskan bahwa Tim Dokter Kepresidenan juga terus mendampingi dan memantau kondisi Jokowi sejak gejala muncul.
Dia Jokowi tetap menjalankan aktivitasnya dengan normal dan tidak ada tanda-tanda sakit serius.
Beberapa waktu lalu, muncul spekulasi di media sosial yang menyebut Jokowi mengalami penyakit kulit langka Stevens-Johnson Syndrome (SJS).
SJS adalah gangguan kulit dan selaput lendir langka yang serius, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu seperti obat atau infeksi, menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas, terutama pada area mulut, mata, dan alat kelamin.
Namun, kabar tersebut dibantah.
Disebutkan bahwa dugaan alergi tersebut muncul setelah Jokowi berkunjung ke Vatikan.
Kala itu, ia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, 26 April 2025
Dokter Tifa Komentar
Penyakit yang diderita Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) belum kunjung sembuh.
Tak hanya bagian muka dan leher yang membengkak, kulit kaki ayah dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu juga terlihat memerah.
Kondisi tersebut diungkap Pegiat media sosial sekaligus dokter ahli saraf nutrisi, Tifauzia Tyassuma atau dikenal Dokter Tifa.
Dirinya menilai penanganan penyakit Jokowi belum menunjukkan kemajuan.
Padahal diketahui, penyakit tersebut sudah menyerang Jokowi sejak akhir April 2025 atau sekira lima bulan lalu.
Tak kunjung membaiknya kesehatan Jokowi, Dokter Tifa mengaku prihatin.
Dia menyebut penyakit kulit yang diderita Jokowi adalah penyakit autoimun.
Sehingga, tak hanya menyerang kulit semata, tetapi juga menggerogoti tubuh.
"Saya prihatin betul-betul prihatin. Ini sakit berat lho, jangan dikira cuma kudisan," ungkap Dokter Tifa lewat twitter atau x pribadinya @DokterTifa pada Rabu (1/10/2025).
Postingan Dokter Tifa pun disambut ramai masyarakat.
Pro dan kontra dituliskan dalam kolom komentar postingannya.
Tuduhan Dokter Tifa Dibantah
Tuduhan dokter Tifa yang menyebut Jokowi terkena autoimun dibantah Ajudan Mantan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
Syarif mengatakan Jokowi hanya terkena alergi kulit. Hal itu membuat Jokowi tidak bisa hadir di acara Hari Kesaktian Pancasila.
“Betul, tidak hadir. Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” ungkap Kompol Syarif saat dihubungi Senin (2/6/2025).
Bandingkan dengan Joe Biden
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden muncul dengan luka besar di kepalanya saat menyapa warga di Delaware selama akhir pekan Hari Buruh.
Kondisi Biden saat itu yang akan meninggalkan gereja di Rehoboth Beach sembari menyapa warga cukup mengejutkan publik AS.
Kompas.com melansir New York Post pada Kamis (4/9/2025), rekaman yang dibagikan seorang warga, memperlihatkan pria 82 tahun itu memiliki luka merah yang jelas di bagian depan kepalanya.
Sebagian luka itu tampak samar karena terhalang oleh rambut putihnya.
"Saya agak terkejut karena itu luka yang jelas terlihat,” kata Fred Karger, yang merekam video tersebut dan membagikannya di X pada Selasa (2/9/2025), kepada Inside Edition, yang pertama kali memberitakan hal ini pada Kamis (4/9/2025).
"Kelihatannya (luka itu) masih baru, ada sedikit rambut yang disisir menutupi luka itu," lanjut Karger memberikan keterangan.
"Menurut saya, terlihat seperti seseorang yang baru saja mengangkat beberapa sel basal, kanker kulit, dari kepalanya," ungkapnya.
Perwakilan mantan presiden AS tersebut mengatakan kepada The Post pada Kamis (4/9/2025) bahwa Biden baru-baru ini menjalani operasi Mohs, sebuah prosedur yang digunakan untuk mengobati kanker kulit.
Operasi tersebut mengangkat lapisan tipis kulit satu per satu, sambil mempertahankan jaringan sehat di sekitarnya, hingga semua sel kanker hilang, menurut Mayo Clinic.
Belum jelas kapan Biden menjalani operasi tersebut, tetapi pada akhir Agustus ia terlihat memakai perban di kepala saat menghadiri pemakaman mantan Gubernur dan Anggota Kongres Delaware, Mike Castle, di Gereja St. Joseph on the Brandywine di Greenville.
Riwayat Kanker Joe Biden
Presiden ke-46 AS itu diketahui memiliki sejumlah riwayat penyakit kanker.
Dia pernah memiliki lesi kulit yang bersifat kanker di dadanya, yang dipastikan sebagai karsinoma sel basal.
Kanker tersebut diangkat pada Februari 2023. Pada Mei tahun ini, ia didiagnosis menderita kanker prostat yang agresif, dan telah menyebar ke tulangnya.
Dokter menemukan "nodul kecil" di prostat Biden dan sel kanker lainnya selama pemeriksaan medis.
Dari situ, ia mendapatkan diagnosis bahwa kanker prostatnya sudah masuk stadium 4, yang sebelumnya tidak terdeteksi oleh tim medis di Gedung Putih.
Kabar mengenai diagnosis kanker prostat Biden memicu tuduhan bahwa ia dan anggota lingkaran dalamnya telah dengan sengaja menyembunyikan adanya penurunan kondisi fisik dan kognitifnya dari publik Amerika.
Sebab, dokter pribadi Biden sejak lama, Dr Kevin O’Connor, menyatakan dia “layak menjabat” presiden AS pada Februari 2024, setelah kandidat kuat dari Partai Demokrat itu menjalani pemeriksaan rutin di Walter Reed National Military Medical Center.
Kini, mantan presiden negara adidaya ini sedang rutin menjalani perawatan.
Soal Alergi Kulit
Alergi kulit adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya (alergen), seperti bulu hewan, sabun, atau makanan, sehingga memicu gejala pada kulit seperti gatal, kemerahan, bengkak, ruam, atau bersisik.
Reaksi ini dapat terjadi karena kontak langsung dengan alergen pada kulit atau karena konsumsi zat yang mengandung alergen.
Penyebab Alergi Kulit
Alergi kulit disebabkan oleh aktivasi sistem kekebalan tubuh yang menganggap alergen sebagai ancaman, meskipun alergen tersebut biasanya tidak berbahaya.
Pemicu alergi (alergen) bisa berupa:
Zat Eksternal: Kontak dengan bulu hewan, nikel (dalam perhiasan), lateks, sabun, deterjen, atau parfum.
Makanan dan Obat-obatan: Konsumsi makanan seperti telur, susu, kacang-kacangan, atau obat-obatan tertentu dapat memicu reaksi alergi.
Faktor Lingkungan: Serbuk sari, gigitan serangga, atau bahkan faktor genetik juga bisa menjadi pemicu.
Gejala Umum Alergi Kulit
Gejala alergi kulit dapat bervariasi, namun yang paling umum meliputi:
Gatal: yang berlebihan.
Kemerahan: atau ruam pada kulit.
Pembengkakan: (angioedema), terutama pada bibir atau kelopak mata.
Ruam atau bercak kasar .
Kulit kering, bersisik, atau mengelupas .
Jenis Alergi Kulit
Dermatitis Kontak: Reaksi setelah kulit bersentuhan langsung dengan alergen, seperti sabun atau nikel.
Eksim (Dermatitis Atopik): Kondisi kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan rentan terhadap iritasi.
Urtikaria (Biduran): Munculnya benjolan atau bercak merah yang gatal di kulit.
Angioedema: Pembengkakan di jaringan di bawah kulit, seperti pada bibir, yang dapat menyebabkan sesak napas jika terjadi di tenggorokan.
Jika Anda mengalami gejala alergi kulit yang parah atau tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan tepat.
Baca juga: Top 7 Jambi 8/10/2025, Perampokan di Talang Bakung Tewaskan Nindia
Baca juga: Oknum Kapolsek Siram Tuak ke Anggota Gegara Telat Apel Pengamanan MotoGP
Daftar 27 Perwira Tinggi Polri yang Naik Pangkat Jadi Komjen, Irjen dan Brigjen |
![]() |
---|
APBN Digelontorkan untuk Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Usai Musala Ambruk Tewaskan Puluhan Santri |
![]() |
---|
Cara Cek Estimasi Kapan Berangkat Haji jika Sudah Masuk Antrian Daftar Haji |
![]() |
---|
Terungkap Sakit Jokowi hingga Kulitnya Makin Putih, Foto Bareng Iriana Disorot |
![]() |
---|
Gegara Roy Suryo Cs Tak Kunjung Tersangka, Pendukung Jokowi Ancam Demo Cuma Pakai Bra dan CD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.