Polemik di Papua

Gelombang Penolakan KKB Papua: Warga dan Mahasiswa Tak Sudi Hidup dalam Teror TPNPB-OPM

Suara rakyat Papua kini semakin lantang menolak keberadaan TPNPB-OPM atau KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Warga dan mahasiswa tolak KKB Papua 

Mereka menilai, aksi-aksi teror, penembakan, dan kekerasan bersenjata yang dilakukan KKB Papua justru menjadi sumber penderitaan dan kemunduran bagi rakyat.

"Kami sebagai generasi muda Papua menolak dengan tegas keberadaan OPM. Mereka tidak membela rakyat, tetapi justru menjadi penyebab utama rakyat hidup dalam penderitaan," ujar Yulius Taplo, Ketua Ikatan Mahasiswa Pegunungan Bintang, dalam pernyataan sikap resminya pada Minggu (5/10/2025).

Baca juga: Kisah Dramatis Evakuasi 7 Korban Tewas, 5 Selamat dari Serangan KKB Papua, Aparat Janji Tindak Tegas

Baca juga: Update Korban Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk: 50 Meninggal Dunia, 13 Santri Masih Proses Pencarian

Para mahasiswa menyoroti fakta bahwa korban utama kekerasan OPM adalah warga sipil biasa seperti guru, tenaga kesehatan, hingga petani.

“Kalau benar mereka memperjuangkan rakyat, mengapa rakyat yang selalu dijadikan korban? Itu bukan perjuangan, itu kejahatan,” tambah Yulius dengan nada tegas.

Selain mengecam, mahasiswa juga mendesak aparat keamanan untuk bertindak lebih tegas dan terukur dalam menangani KKB Papua /OPM ini, agar kehadiran negara dapat semakin dirasakan nyata di pelosok Papua.

"Kami ingin belajar, kami ingin membangun tanah kelahiran kami, bukan menghancurkannya dengan senjata. Harapan kami sederhana: hidup damai di tanah sendiri," tutup Yulius, mempertegas sikap generasi muda Papua yang memilih nasionalisme dan masa depan yang sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ketimbang ide separatis.

Tokoh Adat Kutuk Keras KKB Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua, Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menebar teror brutal di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. 

Sebanyak tujuh orang warga tewas mengenaskan dalam serangkaian pembunuhan yang terjadi di tiga lokasi berbeda pada Kamis (2/10) dan Jumat (3/10/2025).

Aksi kekerasan ini semakin memicu kemarahan publik setelah terungkap bahwa korban Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM kini tidak hanya menyasar pendatang.

Melainkan juga penduduk asli Papua

Di tengah operasi pengamanan, aparat keamanan juga berhasil mengevakuasi lima orang pendulang emas yang selamat dari serangan brutal KKB Papua.

Tragedi ini langsung menuai kutukan keras dari tokoh adat Papua

Musa Heluka, Tokoh Adat Papua, menyebut aksi pembantaian TPNPB-OPM ini sangat melukai hati orang asli Papua, mengingat dua dari tujuh korban tewas adalah penduduk asli Yahukimo.

Baca juga: Penyelundupan Senjata ke KKB Papua Terus Berulang, Kompolnas Minta Pelaku Ditindak Tegas

Baca juga: Kondisi Terkini Kesehatan Jokowi: Pemulihan Alergi Kulit, Dianjurkan Tak Terpapar Panas Matahari

"Pembunuhan ini menegaskan bahwa aksi OPM kini bukan hanya menyasar masyarakat pendatang, melainkan juga warga asli Papua," kata Heluka.

Heluka bahkan mempertanyakan pernyataan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang justru menyuarakan hasutan agar KKB Papua tidak segan membunuh masyarakat asli Papua.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved