Berita Viral
UPDATE Tim SAR Temukan Potongan Tubuh di Ponpes Al Khoziny, Korban Tewas 17 Orang
17 orang meninggal di reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Sabtu (4/10/2025) malam.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Proses evakuasi korban runtuhnya bangunan di kompleks pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus berlangsung hingga Sabtu (4/10/2025) malam.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban dalam kondisi tidak utuh di sektor A1 lokasi reruntuhan.
“Body part tersebut ditemukan di sektor A1,” ujar Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.
Potongan tubuh yang berhasil dievakuasi berupa bagian kaki kanan dari panggul hingga telapak kaki.
Jenazah tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Dengan temuan terbaru ini, total korban meninggal dunia akibat robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny bertambah menjadi 17 orang, termasuk satu korban yang ditemukan dalam bentuk potongan tubuh.
Hingga malam hari, tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 30 korban dari lokasi bencana, terdiri atas korban selamat maupun korban meninggal dunia.
Berdasarkan data Basarnas, dari 167 orang yang dilaporkan berada di dalam kompleks ponpes saat bangunan ambruk, sebanyak 121 orang sudah berhasil ditemukan.
Dari jumlah itu, 104 orang dinyatakan selamat, sementara dua orang lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing.
Adapun 17 orang ditemukan meninggal dunia, namun baru lima di antaranya berhasil teridentifikasi oleh tim DVI.
Masih ada sekitar 46 orang yang dilaporkan belum ditemukan dan diduga tertimbun reruntuhan.
Proses pencarian korban di lokasi kejadian masih terus dilakukan secara intensif.
Tim SAR menggunakan alat berat untuk membuka jalur di antara puing-puing bangunan yang padat dan berlapis, kemudian melanjutkan evakuasi secara manual ketika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Setiap sektor pencarian dibagi secara rinci agar proses penanganan berjalan lebih cepat dan terkoordinasi.
Sementara itu, upaya identifikasi terhadap korban yang sudah ditemukan terus dikebut.
Tim DVI Polda Jatim bekerja sama dengan RS Bhayangkara Surabaya dan RS Polri Jakarta untuk mempercepat proses pencocokan DNA.
Sebelumnya, sebanyak 57 sampel DNA dari keluarga korban telah dikirim ke RS Polri Jakarta guna membantu proses identifikasi jenazah.
Situasi di sekitar lokasi Ponpes Al Khoziny masih dipenuhi petugas, relawan, dan keluarga korban yang menunggu kabar.
Aroma debu dan sisa reruntuhan masih tercium kuat di sekitar area bencana, sementara lampu sorot besar dipasang untuk membantu tim pencarian bekerja pada malam hari.
Kepala Basarnas dan sejumlah pejabat daerah tampak beberapa kali meninjau langsung proses pencarian untuk memastikan seluruh korban bisa segera ditemukan.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab utama runtuhnya bangunan ponpes tersebut, namun tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan pihak pemerintah daerah masih melakukan penyelidikan di lapangan.
Tragedi di Ponpes Al Khoziny menjadi salah satu bencana bangunan ambruk dengan jumlah korban terbanyak di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir.
Proses pencarian dan identifikasi diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, hingga seluruh korban berhasil ditemukan dan terdata secara resmi.
Artikel diolah dari Surya.co.id
Baca juga: Oknum Polisi Ditangkap Saat Coba Ilegal Tapping di Pondok Meja Muaro Jambi
Sosok Pimpinan DPRD Gagap dan Cengengesan saat Baca Pembukaan UUD 1945 |
![]() |
---|
Dua Jam Jokowi Temui Prabowo Subianto, Bahas Apa? |
![]() |
---|
Setelah Dilaporkan Soal Penggelapan, Ashanty Kini Dituding Rampas Aset Mantan Karyawan |
![]() |
---|
Nasib Pengguna TikTok Setelah Live Streaming Dibekukan Pemerintah |
![]() |
---|
Viral DC Cekcok dengan Polisi saat Akan Tarik Mobil Warga, Sebut Akan Hajar Jika Tak Pakai Seragam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.