Berita Viral

Joroknya Petugas SPPG Cuci Tray MBG pakai Air Kotor dan Tak Mengalir, Warganet: Ini Gak Bener

Dalam keterangan tersebut, aksi petugas SPPG yang mencuci tray MBG itu terjadi di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
IST
Joroknya Petugas SPPG Cuci Tray MBG pakai Air Kotor dan Tak Mengalir, Warganet: Ini Gak Bener 

 TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencuci tray Makan bergizi gratis (MBG).

Dalam keterangan tersebut, aksi petugas SPPG yang mencuci tray MBG itu terjadi di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Aksi para petugas pencuci tray MBG adalah wadah seperti tempat makan berbentuk nampan kotak yang digunakan untuk menaruh MBG.

Tray yang digunakan untuk MBG terbuat dari bahan stainless.

Nah belum lama ini video itu viral dibagikan akun Instagram @fakta.indo, Jumat (3/10/2025).

Tampak dalam video memperlihatkan penampakan dapur dan tempat pencucian tray MBG.

Baca juga: Ketahuan Brigadir Esco Punya Utang hingga Rp 390 Juta, Sang Istri Briptu Rizka Kaget, Ini Rinciannya

Baca juga: Terbongkar Arya Daru Rupanya Janjian dengan Vara Ketemuan, Beda Ucapan Polisi dengan Pengakuan Istri

Baca juga: Heboh Jenderal Polisi Bintang Satu Pegang Mirip Iphone 17 Pro Max, Padahal Belum Masuk Indonesia

Kemudian terlihat tiga pria petugas SPPG yang sedang mencuci tray MBG.

Mereka mencuci wadah-wadah MBG tersebut di dalam wadah box putih berukuran besar yang sudah terisi air yang berbusa.

Setelah mencuci menggunakan air berbusa tersebut, terlihat salah satu petugas melempar tray MBG ke kubangan air yang kecoklatan seperti bak dengan air yang tak mengalir.

Terlihat suasana dapur MBG tersebut yang jauh dari kata layak dan higienis.

Kini, video petugas SPPG mencuci tray MBG menggunakan bak dengan air tak mengalir itu viral dan membuat netizen geram.

Tak sedikit netizen memberikan beragam komentar.

Sebagian netizen menyebut program MBG pemerintah ini justru kerap bermasalah karena kesalahan pihak vendor atau penyedia dan SPPG.

Berikut beragam komentar netizen:

Yg disalahin pemerintah"

"KALIAN TUH DIBAYARR,KERJA YG BENER"

"Programnya bagus, Vendornya yg bahlil, eh bahlul"

"Bukan Salah yang buat program! Salah tender nya ini"

"Itu di indonesia ? Bukannya indonesia bersih2 dan higienis ?"

"Inilah yang bikin negara kita gak maju SDM nya ini emang pada aneh2 dikasih kerjaan malah gak benar, giliran ga dikasih kerjaan protes sana sini"

"Programnya pak prabowo itu sebenarnya bagus banget jika dilakukan dengan benar, sesuai, serta seleksi dan pengawalan yang ketat. Cuma yang dibawah-bawahnya itu," tulis beragam komentar netizen.

Dalam keterangan dijelaskan, operasional dapur MBG di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, tersebut kini dihentikan sementara setelah ditemukan praktik pencucian nampan ompreng yang tidak higienis.

Petugas terlihat mencuci nampan di bak berisi air sabun, lalu memasukkannya ke bak air yang tidak steril, tanpa menggunakan air mengalir yang bersih.

Perwakilan SPPG Citatah, Taufik mengatakan, penghentian sementara dilakukan setelah tim dari BGN melakukan inspeksi.

Lalu tim dari BGN menemukan proses pencucian serta kondisi dapur tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Sementara itu, menindaklanjuti temuan tersebut, pihak SPPG mengatakan akan segera memperbaiki fasilitas pencucian dan dapur agar sesuai standar yang berlaku.

Taufik menambahkan, terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), hal itu menjadi tanggung jawab yayasan, sementara fokus SPPG tetap pada operasional dapur dan distribusi MBG

Diberitakan sebelumnya, ada 36 siswa yang terkonfirmasi merasakan ulang gejala keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor, KBB, Senin (29/9/2025).

Mereka langsung dibawa ke Puskesmas Cipongkor dan sebagian dirujuk ke RSUD Cililin.

"Data pukul 13.00 WIB, telah berdatangan kembali dengan jumlah 36, ada 10 yang dirujuk ke RSUD Cililin," kata Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, saat dikonfirmasi.

Iptu Sholehuddin memberikan rincian data siswa yang kembali merasakan gejala keracunan MBG yang terdiri dari:

MTs Muslimin 23

MTs Syarif Hidayatullah 4

MA Al-Barqun Najah 1

MI Babakan 6

MA Darulfikri 1

SMP 3 Cipongkor 1

Total: 36 siswa

"Ada 25 yang sudah diperbolehkan pulang," ungkapnya.

Iptu Sholehuddin menambahkan, gejala-gejala seperti keracunan berupa sakit perut, mual, pusing, hingga muntah dialami siswa usai mengikuti upacara di sekolah.

Mereka kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Cipongkor hingga RSUD Cililin.

"Itu mereka rasakan setelah upacara. Kerasa lagi seperti mual dan muntah," pungkasnya.

Baca juga: Dwi Purwaningsih Jadi Tersangka Gegara Tanah yang Dibeli 11 Tahun Silam, Menteri sampai Heran: Ajaib

Kepala Puskesmas Kecamatan Cipongkor, Yuyun Sarihotimah mengatakan bahwa panik dan trauma keracunan Makan Bergizi Gratis (Gratis) menjadi penyebab 36 siswa tersebut kembali dirawat.

Mereka kembali mendapatkan perawatan baik di Puskesmas Cipongkor maupun RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Mereka ketakutan saja masih trauma keracunan MBG," kata Yuyun saat dikonfirmasi.

Yuyun memastikan tidak ada siswa yang mengalami sakit yang serius.

Mayoritas siswa yang mengalami gejala berupa mual, pusing, hingga muntah telah diperbolehkan kembali ke rumah.

"Aman, tidak ada apa-apa, tinggal satu yang masih perlu penanganan," ungkapnya.

Banyaknya siswa yang langsung di bawa ke Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin merupakan langkah sigap dari pihak sekolah maupun tenaga medis.

"Dan disuruh buru-buru ke Puskesmas Cipongkor," tandasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved