Jeritan Hati Yon Ditinggal Istri yang Lulus PPPK, Ada Chat Mesra "Papi Sayang"

TRIBUNJAMBI.COM -Kisah rumah tangga Ahmad Nasution (36) atau yang akrab disapa Yon, kembali menjadi sorotan setelah berkembangnya isu mengenai kepergian sang istri, Riska Handayani (35).

Yon adalah warga  warga Desa Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan,

Perempuan tersebut meninggalkan rumah usai dinyatakan lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Paruh Waktu. 

Situasi ini menimbulkan beragam tanggapan di masyarakat, terutama setelah Yon mengungkap dugaan adanya perselingkuhan yang ia temukan di ponsel milik istrinya.

Menurut pengakuannya, Yon menemukan sejumlah pesan pribadi di handphone milik Riska beberapa waktu sebelum sang istri pergi meninggalkan rumah tanpa pemberitahuan.

Dalam ponsel itu, ia mendapati percakapan yang dinilai tidak wajar antara Riska dengan seseorang yang disimpan dengan nama kontak “Papi Sayang”.

“Saya juga melihat isi chat istri saya dengan seseorang yang nomornya hp tersimpan dengan nama ‘Papi Sayang’ itu berisi chating mesra dan kata-kata sayang,” ujar Yon, Kamis (13/11/2025).

Temuan tersebut membuat hubungan rumah tangga keduanya semakin renggang.

Yon menuturkan bahwa setelah kejadian itu, komunikasi antara dirinya dan sang istri semakin jarang, hingga akhirnya Riska meninggalkan rumah.

Ia menegaskan bahwa kepergian sang istri bukan karena diusir, melainkan atas keputusan pribadi tanpa sepengetahuannya.

“Dia pergi tidak pernah pamit dan tidak pernah bertemu setiap dia ingin pergi. Bagaimana bisa saya mengusirnya, itu fitnah,” ucap Yon menanggapi kabar yang menyebut dirinya telah mengusir Riska.

Selain membantah tuduhan mengusir, Yon juga menjelaskan soal isu penjualan aset keluarga berupa rumah dan sapi yang sempat dikaitkan dengan konflik rumah tangganya.

Ia menerangkan bahwa penjualan itu merupakan hasil keputusan bersama yang dilakukan pada 2021, setelah dirinya gagal dalam pencalonan sebagai Kepala Desa Sukamenang.

Menurut Yon, hasil dari penjualan aset tersebut digunakan untuk keperluan keluarga.

Sebagian uangnya dipakai membeli sepeda motor yang saat ini digunakan oleh Riska, sebagian lainnya untuk memperbaiki dapur rumah, serta membeli sebidang kebun di Desa Lubuk Tua yang kini menjadi tempat tinggalnya.