Polemik di Papua
Guru dan Nakes Dievakuasi, KKB Papua Brutal: Tembak dan Bakar Rumah Warga di Asmat
Teror Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali mengancam warga sipil.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Penembakan dan pembakaran rumah ini menambah daftar panjang kejahatan KKB yang kerap menargetkan warga sipil dan aparat keamanan di Papua.
Aksi-aksi ini sering kali bertujuan untuk mengintimidasi dan menciptakan ketidakstabilan, membuat situasi di wilayah tersebut terus bergejolak.
Mengenal KKB Papua: Teror di Balik Perjuangan yang Keliru
Masyarakat Indonesia sering kali mendengar istilah Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Namun, apa sebenarnya KKB Papua itu dan mengapa mereka terus menjadi ancaman di Papua?
KKB adalah sebutan yang digunakan oleh pemerintah dan aparat keamanan untuk merujuk pada kelompok-kelompok bersenjata di Papua yang melakukan aksi kekerasan, kriminalitas, dan teror.
Meskipun mereka sering mengklaim diri sebagai bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan tujuan memisahkan diri dari Indonesia, tindakan mereka sering kali melenceng jauh dari perjuangan politik.
Mereka kerap melakukan penyerangan terhadap warga sipil, guru, tenaga kesehatan, pekerja pembangunan, hingga aparat keamanan, yang ironisnya justru menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Papua itu sendiri.
Aksi-aksi seperti penembakan, pembakaran, penculikan, dan perampasan harta benda adalah modus operandi mereka.
Pendanaan mereka diduga berasal dari berbagai sumber, termasuk perampasan dan sumbangan paksa.
KKB Papua beroperasi secara sporadis dan sering memanfaatkan medan Papua yang sulit dijangkau untuk bersembunyi.
Hal ini membuat aparat keamanan harus bekerja ekstra keras untuk melacak dan menindak mereka.
Dalam kasus penembakan di Asmat ini, keberadaan KKB Papua Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak menunjukkan bahwa kelompok ini tidak hanya beroperasi di wilayah pegunungan, tetapi juga bisa bergerak di daerah lain, menambah kompleksitas permasalahan keamanan di Bumi Cenderawasih.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Belanja Makin Berat, Harga Cabai dan Ayam Potong Tembus Rp40 Ribu di Pasar Angso Duo Jambi
Baca juga: Wisata Pemandian Batu Putih di Sarolangun Jambi, Main Air sambil Sembuhkan Rematik
Baca juga: KKB Papua Berulah Lagi: Tembak dan Bakar Rumah Warga Sipil di Asmat
Baca juga: Kecelakaan di Desa Lopak Aur Jambi Libatkan Dua Truk, Satu Korban Luka Berat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.