News

AS Diduga Danai Demo Nepal Rp 14 T, Terungkap dari Dokumen yang Bocor

Demo di Nepal yang berujung kericuhan dan kejatuhan Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli tak lepas dari campur tangan Amerika Serikat

|
Ist
DEMO BESAR - Gelombang protes besar-besaran mengguncang Nepal pada awal September 2025. Ribuan warga, mayoritas dari Generasi Z, turun ke jalan menuntut perubahan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Gejolak politik di Nepal yang berujung kericuhan dan kejatuhan Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli disebut-sebut tak lepas dari campur tangan Amerika Serikat (AS).

Media internasional The Sunday Guardian melaporkan, Washington mengucurkan dana lebih dari 900 juta dolar AS atau sekitar Rp 14,7 triliun ke berbagai sektor politik dan sipil di Nepal sejak 2020.

Dokumen internal Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang dikutip media tersebut menyebut dana itu mengalir melalui program tata kelola, media, masyarakat sipil, hingga sistem pemilu.

Jejak Dana AS di Nepal

Pada Mei 2022, USAID meneken perjanjian Development Objective Agreement (DOAG) senilai 402,7 juta dolar AS (sekitar Rp 6,6 triliun) bersama Kementerian Keuangan Nepal.

Hingga Februari 2025, sekitar 158 juta dolar AS (Rp 2,6 triliun) sudah dicairkan, sedangkan 244,7 juta dolar AS (Rp 4 triliun) sisanya belum digunakan.

Selain itu, ada pula dana 500 juta dolar AS (Rp 8,2 triliun) dari Millennium Challenge Corporation (MCC) yang disepakati sejak 2017, namun baru diratifikasi 2022 setelah perdebatan panjang di parlemen.

Dari jumlah itu, sekitar 43,1 juta dolar AS (Rp 705 miliar) telah tersalurkan.

Jika digabungkan, total komitmen bantuan AS untuk Nepal melampaui 900 juta dolar AS, angka yang dinilai tidak lazim untuk negara dengan skala Nepal.

Proyek yang Didanai

Dalam rincian perjanjian USAID, beberapa program strategis mendapat alokasi besar, di antaranya:

Democratic Processes: 8 juta dolar AS (Rp 131 miliar), dengan lebih dari 5 juta dolar AS sudah dipakai.

Democracy Resource Center Nepal (DRCN): 500 ribu dolar AS (Rp 8,1 miliar), seluruhnya cair pada Juli 2023.

Civil Society and Media: 37 juta dolar AS (Rp 606 miliar), dengan sekitar 20 juta dolar AS telah digunakan.

Adolescent Reproductive Health (ARH): 35 juta dolar AS (Rp 573 miliar), lebih dari separuhnya sudah disalurkan.

Surat pejabat USAID, Karen Welch, pada 2023 bahkan mencantumkan 58 proyek senilai 134,5 juta dolar AS (Rp 2,2 triliun) untuk tahun fiskal 2023/24. Laporan lain pada April 2024 juga mencatat lebih dari 100 LSM lokal sebagai penerima hibah.

Pola Mirip di Negara Lain

Program-program tersebut meliputi survei nasional, pelatihan, hingga panduan reformasi partai politik. Lembaga seperti National Democratic Institute (NDI) dan International Foundation for Electoral Systems (IFES) turut berperan dalam mendukung pemilu lokal 2022 di Nepal.

The Sunday Guardian menilai pola ini mirip dengan kegiatan lembaga AS di Bangladesh dan Kamboja, yang berujung pada gejolak politik dan tuduhan intervensi. Kini, Nepal disebut mengikuti pola serupa, dengan fokus pada pemuda, masyarakat sipil, serta isu minoritas.

Dengan jatuhnya pemerintahan Oli di tengah derasnya aliran dana asing, muncul pertanyaan besar: sejauh mana krisis politik di Nepal lahir dari gerakan organik rakyat, dan sejauh mana dipupuk melalui intervensi eksternal yang terencana?

Yang jelas, angka dana yang tercatat resmi sangat besar: 402,7 juta dolar AS dari USAID, 500 juta dolar AS dari MCC, serta puluhan juta dolar AS untuk masyarakat sipil, media, kesehatan remaja, hingga proses demokrasi.

Totalnya, lebih dari 900 juta dolar AS—menjadikannya salah satu investasi demokrasi terbesar AS per kapita di kawasan Asia Selatan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul DEMO Kericuhan di Nepal Ada Peran Amerika Serikat, Dana Mengalir Rp 14 Triliun, https://medan.tribunnews.com/news/1759866/demo-kericuhan-di-nepal-ada-peran-amerika-serikat-dana-mengalir-rp-14-triliun

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved