Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Tabir Pembunuhan Kacab Bank BUMN oleh Pengusaha Jambi Terungkap, Jenderal Maruli Buka Suara

C diduga menghubungi tersangka pengusaha asal Tebo Jambi yang juga motivator Dwi Hartono (DH) mengurus hal tersebut.

Editor: asto s
istimewa: Polda Metro Jaya, Instagram/@klanhartono
PEMBUNUHAN KACAB BANK BUMN- Dwi Hartono, pengusaha asal Tebo, Provinsi Jambi, otak pembunuhan kepala cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta, 

 C diduga menghubungi tersangka pengusaha asal Tebo Jambi yang juga motivator Dwi Hartono (DH) mengurus hal tersebut.

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, yang diotaki Dwi Hartono, pengusaha asal Tebo, Provinsi Jambi, akhirnya terungkap.

Motif penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37) adalah pencurian uang rekening dormant.

Rekening dormant merupakan rekening tabungan atau giro yang tidak memiliki aktivitas transaksi finansial oleh nasabah selama periode tertentu, biasanya 3 hingga 12 bulan.

Rekening ini dan dibatasi transaksi debit serta kreditnya mencegah penyalahgunaan dana oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Keterangan tersebut disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

"Motif para pelaku yaitu para pelaku tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah dipersiapkan," ujar Wira, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2025).

Wira mengatakan tersangka C alias Ken memiliki beberapa rekening dormant. C diduga menghubungi tersangka pengusaha yang juga motivator Dwi Hartono (DH) mengurus hal tersebut.

Tersangka C disebut sudah menyiapkan tim IT untuk melakukan pemindahan hal tersebut. Namun, kata Wira, para tersangka masih membutuhkan persetujuan dari salah satu kepala cabang bank.

Konferensi pers pengungkapan kasus penculikan dan pembunuhan Kepa
KASUS KACAB BANK - Konferensi pers pengungkapan kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2025). Penyidik turut menampilkan barang bukti dan 15 tersangka dari empat klaster pengintai, penculikan, aktor intelektual, dan eksekutor.

"Namun, untuk melaksanakan hal tersebut, diperlukan persetujuan atau otoritas kepala bank. Sehingga pelaku atas nama C alias K mengajak DH untuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang itu," ujarnya.

15 Jadi Tersangka

Diketahui, polisi telah menangkap 15 tersangka terkait kasus penculikan dan pembunuhan Ilham.

Saat ini, seluruh tersangka telah ditahan.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, para tersangka dihadirkan dalam konferensi pers diGedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.

Mereka mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan tampak tertunduk saat ditampilkan di hadapan awak media.

Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga memamerkan sejumlah barang bukti yang disita dari para tersangka.

Anggota TNI terlibat

Dalam kasus tindak pidana tersebut, ada keterlibatan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kini, oknum yang diketahui anggota TNI berinisial Kopda FH resmi ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Terduga pelaku dengan inisial Kopda FH, terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan dan ditetapkan sebagai tersangka," ujar Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (12/9/2025).

Saat ditanya pasal yang menjerat Kopda FH serta dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI lain, Agus belum dapat mengungkapkannya.

"Masih dikembangkan, ya, nanti kami update lagi," tuturnya. 

Sebelumnya, sejumlah prajurit disebut tengah menjalani pemeriksaan terkait kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). 

Hal ini dibenarkan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) melalui Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto.

Kendati demikian, jumlah pasti prajurit yang terlibat dalam kasus ini belum diungkap.

"Betul (sedang ditangani)," kata Donny, saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).

Pertemuan Dwi Hartono dan Ken

C alias Ken ternyata sempat bertemu Dwi Hartono sebelum penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta

Dwi dan Ken ternyata berbicara soal rekening sebelum penculikan Ilham di area parkiran swalayan kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha. Dalam bio Instagramnya dia menuliskan berprofesi sebagai pengusaha di bidang fashion, skin care, pendidikan, perkubungan dan lainnya.

Dwi Hartono memiliki perusahaan PT Hartono Mandiri Makmur dan PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) atau Guruku.com.

Kantor dari perusahaan Hartono berlokasi di rumahnya, Jalan San Fransisco, Blok Q1, Nomor 9, Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Kami belum dapat updatenya lagi, yang jelas kami sudah membenarkan tadi bahwa saudara DH (Dwi Hartono) adalah seorang pengusaha atau salah satu bidang usahanya adalah bimbel online," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas ) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

Dwi Hartono ditangkap bersama YJ dan AA di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (23/8/2025).

Keesokan harinya polisi menangkap C alias Ken di rumah kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada Minggu (24/8/2025).

Baca juga:  Rp45 Juta untuk Nyawa: Kopda FH Otak Penculikan Kacab Bank BUMN

Mohamad Ilham Pradipta diculik di area parkir swalayan kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Ia ditemukan tewas dengan kondisi kaki tangan terikat serta mata dililit lakban di area persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi pada Kamis (21/8/2025).

Jenderal Maruli Buka Suara

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak buka suara soal oknum TNI yang terlibat pembunuhan kepala cabang pembantu (kacab) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipa (37).

Maruli mengaku belum tahu peran oknum TNI dalam kasus tersebut.

Atas hal itu, ia mengatakan TNI menyerahkan semua proses pidana yang berjalan kepada aparat kepolisian.

"Itu kan sudah dari Agustus. Dan Pomdam sudah bilang, sudah menahan orang (oknum TNI). Nah prosesnya nanti dari kepolisian. Kemarin kan sudah ada."

"Tinggal nanti peran-perannya kita belum tahu nih. Versi kan banyak, apakah dia yang me-manage, ada yang cuma ikut, ada yang bilang penghubung, nanti disampaikan di rilis," urai Maruli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Maruli memastikan internal TNI AD akan selalu melakukan evaluasi terhadap prajurit-prajuritnya.

Terlebih dalam kasus Ilham Pradipta, membuat nyawa kacab bank BUMN ini melayang.

"Kami pokoknya internal akan selalu evaluasi. Karena kejadian-kejadian seperti ini kan apalagi sampai mengakibatkan orang meninggal," tegas Maruli.

Terpisah, Polisi Militer Kodam Jaya mengungkapkan ada dua oknum TNI yang terlibat dalam pembunuhan Ilham Pradipta.

Keduanya adalah Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

"Menetapkan dua orang tersangka atas nama Serka N dan Kopda FH," ujar Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel (Cpm) Donny Agus Priyanto, dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa.

Dari Kopda FH, Polisi Militer Kodam Jaya menyita uang senilai Rp40 juta.

Uang itu diduga diperoleh dari menculik dan membunuh Ilham Pradipta.

"Uang tersebut diduga dari tindak pidana yang dilakukan," kata Donny.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polisi Beberkan Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta: Incar Uang dari Rekening Dormant

Baca juga: Gigit Jari Menkeu Purbaya Disindir Balik Rocky Gerung, Sentil Politisi Copet: Purbaya Ini Cuma Kasir

Baca juga: Pakai Data Orang Lain Bisa Bikin Bansos Hilang, Warga Batang Hari Jambi Diimbau Waspada

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved