Berita Regional
Sujadi Jual Daging Kucing di Sumsel Rp100 Ribu/Kg, Orang-orang yang Makan Bisa Kena 4 Penyakit Ini
Alih-alih dapat mengatasi diabetes, konsumsi daging kucing justru berisiko memunculkan efek ini pada kesehatan secara jangka panjang.
Selain itu juga pasal 302 ayat 2 KUHP tentang kekerasan terhadap hewan," pungkasnya.
Selalu Habis Terjual
Dengan mengaku menjual daging kambing muda, kata SJ setiap kali ia berjualan, dagangannya itu selalu ludes dibeli orang-orang.
"Setiap hari usai menangkap kucing di pemukiman warga dan di kawasan pasar Terminal Nendagung saya langsung memotongnya di bawah jembatan kawasan Air Perikan," katanya, Kamis (4/9/2025).
Setelah dipotong dan dikuliti, daging kucing itu dijajakan tersebut ke masyarakat.
Setiap kantong yang berisi 1 ekor daging kucing yang rata-rata dengan berat 1 kilogram tersebut langsung dijajakan ke masyarakat dengan cara keliling kampung atau pemukiman warga.
"Berapa kantong saja yang saya bawa pasti ada yang membeli dan habis terjual.
Setelah habis saya langsung mencari kucing yang ada di permukiman warga untuk kembali dipotong dan dijual lagi," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada daging kucing yang dijajakannya dijual ke pedagang daging, SJ mengaku bahwa pedagang daging tidak pernah mau dengan daging yang dijualnya karena mereka curiga.
"Tidak pernah saya jual ke pedagang daging pak, karena pedagang daging pasti tahu jika daging yang saya jual bukan daging kambing, jadi lebih baik saya jual langsung ke masyarakat," jelasnya.
Diungkapkan SJ, dirinya sendiri belum pernah memakan daging kucing yang dijualnya tersebut.
Dia sengaja menjual daging tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
"Saya tidak pernah memakan daging yang saya jual tersebut. Karena saya tahu jika daging kucing tidak boleh dimakan.
Saya menjual ini karena untuk mencukupi kebutuhan ekonomi saya," ungkapnya.
Kini, ia dijerat Pasal 302 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan hewan dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.
Efek Makan Daging Kucing
Laman kemkes.go.id menuliskan, kucing merupakan hewan peliharaan dan diatur dalam UU No. 41 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Undang-undang tersebut membedakan ternak dan hewan peliharaan.
Secara umum, daging kucing bukan produk yang masuk kriteria untuk dikonsumsi manusia.
Konsumsi daging kucing juga tidak mendapat jaminan keamanan pangan.
Kucing bukan termasuk hewan yang bisa disembelih di Rumah Potong Hewan, pun tidak ada standarisasi pemotongannya, sehingga tidak bisa dipastikan aman, sehat, dan utuh.
Alih-alih dapat mengatasi diabetes, konsumsi daging kucing justru berisiko memunculkan efek ini pada kesehatan secara jangka panjang.
Sebuah penelitian berjudul Consumption of Domestic Cat in Madagascar: Frequency, Purpose, and Health Implications (2015), disebutkan bahwa memakan daging kucing justru bisa sangat berisiko bagi manusia.
Berikut bahaya yang mengintai karena konsumsi daging kucing.
1. Infeksi penyakit toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Meski hewan lain juga memiliki risiko paparan parasit ini, kucing diketahui menjadi inang utama T. gondii dengan berkembang biak di saluran ususnya.
Pada kebanyakan orang, infeksi ini tidak menunjukkan gejala.
Akan tetapi, risiko efek samping meningkat pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Parasit ini dapat memicu kista dalam tubuh dan memicu penyakit yang lebih serius di kemudian hari.
Selain itu, infeksi toksoplasmosis juga berbahaya bagi ibu hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan.
Parasit ini dapat menular melalui plasenta ke janin dan meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, bahkan masalah kesehatan serius pada anak.
2. Penyakit Lyme
Penyakit Lyme merupakan infeksi akibat bakteri Borrelia burgdorferi atau Borrelia mayonii.
Kedua bakteri tersebut disebarkan melalui gigitan kutu kucing.
Kucing tidak menularkan Lyme pada manusia. Akan tetapi, kutu yang berpindah dari kucing ke manusia berisiko menyebabkan masalah kesehatan.
Gejala infeksi Lyme meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, hingga ruam kulit khas yang disebut eritema migrans.
Masalah kesehatan ini bisa diobati, tetapi mungkin menyebabkan efek samping jangka panjang.
3. Kontaminasi daging
Kucing bukanlah hewan ternak ataupun hewan konsumsi, sehingga tidak memiliki standarisasi jaminan keamanan pangan.
Daging hewan non-ternak mungkin menyebarkan meat borne disease alias penyakit yang ditimbulkan oleh kontaminasi bakteri pada daging yang dikonsumsi.
Infeksi yang dimunculkan dari masalah ini pun beragam, mulai dari tuberculosis, brucellosis, salmonellosis, staphylococcal meat intoxication, taeniasis, trichinosis, sampai clostridiosis.
4. Infeksi bakteri Clostridium botulinum
Bahaya makan daging kucing selanjutnya adalah risiko infeksi bakteri Clostridium botulinum.
Bakteri tersebut dikatakan dapat menghasilkan racun berbahaya (toksin botulinum) dan memicu kondisi botulisme.
Meski relatif jarang terjadi, infeksi yang dapat menular melalui makanan ini terhitung serius.
Bakteri Clostridium botulinum menyebabkan toksin botulinum yang terbentuk dalam makanan terkontaminasi.
Parahnya lagi, spora yang dihasilkan oleh bakteri tersebut tahan panas dan tersebar luas di lingkungan.
Termasuk anaerobik, bakteri ini berkecambah, tumbuh, dan mengeluarkan racun saat tidak ada oksigen.
Infeksi botulisme dapat memunculkan gejala sembelit, kehilangan nafsu makan, lemas, hingga kehilangan kendali kepala secara tiba-tiba.
Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan meninggal dunia. (sripoku)
Baca juga: 9 Hari Rumah Masa Kecil Dwi Hartono di Rimbo Bujang Jambi Masih Kosong
Baca juga: Kontras Putusan Sidang Kasus Rantis Brimob Tabrak Ojol: Sopir Kena Demosi, Kompol Cosmas Dipecat
Bisnis Sarang Walet Diduga Jadi Pemicu Pembunuhan Keluarga Sahroni di Indramayu |
![]() |
---|
Bangkai Helikopter yang Hilang di Hutan Kalimantan Ditemukan, Bagaimana Nasib 8 Penumpang dan Kru? |
![]() |
---|
Nenek Dapati Jasad Cucu dalam Tas saat Ayah di Malaysia dan Ibu Bayi itu Entah di Mana |
![]() |
---|
Wanda Peragakan 155 Adegan di 3 Lokasi saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai |
![]() |
---|
Ema Lemas Lihat Kaki Sahroni di Gundukan Tanah lalu 4 Jasad Lain Ditemukan di Satu Liang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.