Berita Nasional

Mual hingga Pusing, Siswa di Bengkulu Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah memastikan asupan sehat bagi anak sekolah, kini menjadi sorotan tajam.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Tribun Bengkulu
KERACUNAN.Siswa taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lebong, Bengkulu, dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan usai menyantap paket makanan Makan Bergizi Gratis  atau MBG, Rabu (27/8/2025). 

Hingga Sabtu (23/8/2025) pagi, suasana cemas masih terasa di lingkungan sekolah maupun pemukiman warga sekitar.

Kepolisian setempat sudah mengamankan sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium. Hasil uji diharapkan bisa memastikan penyebab pasti keracunan.

Sebelumnya,  belasan santri Pondok Pesantren Darul Qur’an Assatimen di Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan usai diduga mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (20/8/2025).

Mereka mengalami gejala mual, muntah, diare, hingga pusing, sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Kepala Puskesmas Cidaun, Eman Sulaeman, menyebut ada 12 santri yang dibawa ke fasilitas kesehatan. “Gejala muncul sejak Rabu, mereka dirawat dan kini kondisinya membaik setelah dua hari. Namun tetap kami pantau,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).

Meski begitu, Eman menegaskan pihaknya belum dapat memastikan sumber keracunan.

 Pasalnya, para santri sempat menyantap dua kali hidangan berbeda, yakni nasi goreng dari institusi pendidikan pada pagi hari dan menu MBG pada siangnya. Sampel makanan dari program MBG sudah diambil untuk diperiksa laboratorium.

“Untuk memastikan apakah benar berasal dari makanan MBG atau bukan, kami masih menunggu hasil laboratorium. Bisa jadi dari bakteri atau faktor lain,” kata Eman.

Puskesmas bersama Dinas Kesehatan juga telah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi kejadian.

Rangkaian Kasus Sebelumnya

Peristiwa di Tembilahan dan Cianjur menambah daftar panjang kasus keracunan massal dari program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sejak 6 Januari 2025. 

Program yang ditujukan untuk 82,9 juta siswa dari SD hingga SMA sederajat itu awalnya digadang sebagai terobosan besar perbaikan gizi anak Indonesia.

Namun, dalam praktiknya, masalah distribusi dan kualitas bahan makanan berulang kali menimbulkan persoalan serius.

Beberapa kasus sebelumnya yang tercatat antara lain:

Sragen, Jawa Tengah (11/8/2025)

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved